Aktivitas Menyusui Sangat Minim, Ribuan Bayi di Kab. Sukabumi Terancam Giji Buruk
SUKABUMI – Ribuan bayi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terancam kurang gizi. Pasalnya, aktivitas menyusui di kalangan ibu muda saat ini semakin memprihatinkan. Akibat rendahnya menyusui dikhawatirkan ribuan bayi terancam kekurangan malnutrisi atau kurang gizi. Utamanya bayi dari ibu yang menjadi buruh pabrik tersebar disentra industri. Padahal, keberadaan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif paling baik untuk bayi.
Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokoler Pengurus Daerah (PD) Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kabupaten Sukabumi, Wita Darmawanti mengatakan, kecenderungan ibu menyusui bayi dengan ASI eksklusif relatif masih sangat rendah. Jika hal itu tidak segera disikapi tak ayal akan dapat mengancam kesinambungan bayi. “Sementara ASI mempunyai keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh serta psikologi,” Wita kepada wartawan.
Selain terkendala keterbatasan informasi pentingnya ASI eksklusif lanjut Wita, banyak para ibu buruh tidak mengetahui bagaimana caranya memberikan air susu disela kesibukannya sebagai buruh. Mereka harus berkerja dua belas jam tanpa bisa menghentikan aktivitasnya, kendati hanya sekedar menyusui anak-anaknya. “Bayangkan saja, dia harus meninggalkan bayi cukup lama tanpa diberi ASI. Mereka harus berpisah dengan bayi dirumah karena kesibukannya, sementara dimasa pertumbuhannya, bayi sangat membutuhkan air susu dari ibunya,” pungkasnya. Prlm