SUKABUMI — Puluhan warga Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada awa 2017 terjangkit penyakit Demam Berdarah Bengue (DBD). Mayoritas, penderita berusia remaja dan dewasa serta ada juga balita.
Dari data yang tercatat, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, sebanyak 41 orang yang terjangkit penyakit akibat gigitan dari nyamuk. Namun, angka tersebut relatif menurun jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2016 lalu. Yakni, 47 kasus penyebaran penyakit DBD ini. “Sepanjang 2016 tercatat 854 orang yang terjangkit itu, atau naik dibanding tahun 2015 tercatat 793 kasus,” jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kota Sukabumi Lulis Delawati kepada wartawan, Senin (20/02).
Adanya lonjakan kasus penyebaran DBD pada tahun lalu, disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga banyak genangan air yang dijadikan tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Khusus sepanjang 2017 ini, ada penurunan jumlah kasus DBD tersebut karena tingkat kesadaran masyarakat sudah mulai meningkat seperti melaksanakan progam hidup bersih dan sehat (PHBS). “Tetapi, tidak menutup kemungkinan, angka kasus penyebaran DBD bisa saja meningkat apalagi saat musim pancaroba atau pergantian musim dari hujan ke kemarau,” paparnya.
Maka, untuk menekan angka penyebaran penyakit ini pihaknya terus mensosialisasikan kepada masyarakat baik melalui puskesmas maupun kader posyandu untuk meningkatkan PHBS. “Hampir seluruh daerah di Kota Sukabumi endemik DBD, sehingga peran masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk harus ditingkatkan,” pungkasnya. Rol