SUKABUMI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, Jawa Barat, mendorong program pemerintah pusat Upaya Khusus (Upsus) peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai dengan kembali menggiatkan percepatan olah tanah dan tanam padi di sejumlah kecamatan.
Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan, adapun cara guna mendukung program tersebut yakni dengan menciptakan daerah-daerah sebagai lumbung pangan nasional. Salah satunya, dengan mendorong lahirnya daerah lumbung pangan di Sukabumi. “Kami mendukung pemerintah pusat dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” kata Adjo kepada wartawan akhir pekan lalu.
Menurut Adjo, Sukabumi layak menjadi salah satu daerah lumbung pangan nasional. Sebab, sebagian besar penduduk Kabupaten Sukabumi bermata pencaharian sebagai petani yang bermukim di desa. Akibatnya, sektor pertanian merupakan bidang penting pada perekonomian dan mempunyai sumbangan yang signifikan terhadap produk domestik bruto, peningkatan devisa, dan peningkatan pendapatan petani. “Sebelumnya, gerakan percepatan tanam dan panen padi di Kabupaten Sukabumi dilakukan pada akhir Januari 2017 lalu. Tepatnya dilakukan oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami di kelompok tani Barokah Desa Cimahi Kecamatan Cicantayan,” paparnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi Dedah Herlina mengulas, pada musim tanam Oktober 2016 hingga Maret 2017 luasan tanam padi di Kabupaten Sukabumi di targetkan seluas 105, 525 hektare. “Pada Februari 2017 ditargetkan luasan tanam bisa mencapai sekitar 17,640 hektare,” ujarnya.
Dedah menerangkan, gerakan percepatan tanam ini didukung pemerintah pusat, aparat TNI, dan penyuluh pertanian. Semisal, Kementerian Pertanian (Kementan) yang memberikan bantuan bibit padi hibrida.Selain padi ungkap Dedah pemkab juga menggiatkan penanaman jagung dan kedelai. “Langkah tersebut sambung dia diterapkan dalam upaya khusus (Upsus) padi, jagung, dan kedelai atau Pajale,” tutupnya. Rol