Selamet Wuryadi: Ternak Puyuh Peluang Usaha Menggiurkan
SUKABUMI – Beruntunglah warga Sukabumi bisa dengan mudah mendapatkan telur puyuh dengan harga relatif murah. Sementara, diluar daerah telur puyuh dianggap sebagai makanan mewah. Pasalnya, telur mungil itu memiliki segudang manfaat. Seperti yang dikatakan Ketua Asosiasi Puyuh Indonesia Selamet Wuryadi, dengan berat 10 hingga 12 gram, satu butir telur puyuh berisi banyak unsur yang dibutuhkan untuk tubuh agar menjadi sehat. “Nilai gizi telur puyuh tiga hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam, yang memiliki berat 50 hingga 70 gram per butir,” kata Selamet disela acara Campus Orientasi Program (COP) yang diselenggarkan IMWI Kota Sukabumi di Hotel Agusta Kecamatan Cantayan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (4/3).
Ada sejumlah alasan beternak puyuh selalu meraih untung serta menjadi peluang usaha yang menggiurkan. Karena, penawaran dan permintaan tidak seimbang dan puyuh yang tersedia di Indonesia baru memenuhi sekitar 15 persen kebutuhan nasional sehingga harga relatif terjaga. “Ada beberapa keuntungan puyuh, yakni jual puyuh hidup, daging puyuh. Tak hanya beternak puyuh, saya juga memproduksi makanan olahan dari daging serta telur puyuh. Seperti, bakso, abon, telur puyuh asin dan masih banyak lagi yang lainnya,” papar Selamet yang juga pengusaha ternak puyuh di Kecamatan Cikembar.
Kolesterol tinggi salah satu yang membuat orang khawatir mengkonsumsi telur lanjut Selamet, tetapi dari hasil uji laboratorium yang pernah dilakukannya, telur puyuh ternyata hanya mengandung kolesterol sebesar 500 mg sampai 100 g. “Sementara, daging puyuh nyatanya mengandung protein tinggi yakni sebesar 22,3 persen,” ujarnya.
Mengonsumsi tiga sampai lima butir telur puyuh setiap pagi merupakan kebiasaan bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memperbaiki proses metabolisme. “Setelah tiga hingga empat bulan rutin makan telur puyuh, tubuh akan terasa selalu berenergi,” pungkasnya. Bang