SUKABUMI — Jumlah pengiriman uang dari para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sukabumi, Jawa Barat, mengalami peningkatan. Hal tersebut, terlihat dari jasa pengiriman uang Western Union (WU) di Kantor Pos Sukabumi.
Dari data yang tercatat, Kantor Pos Sukabumi, pada 2015 lalu total kiriman uang dari para TKI hanya mencapai Rp 666.047.661.197. Pada 2016, jumlah pengiriman uang dari para TKI di luar negeri naik menjadi Rp 677.080.153.733. Sehingga terjadi peningkatan mencapai sekitar Rp 11 miliar.
Manajer Pelayanan Kantor Pos Sukabumi, Sudirman mengatakan, dari segi transaksi baik pengiriman maupun pengambilan uang pun mengalami peningkatan. Di mana, peningkatan transaksi mencapai enam persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Momen peningkatan jumlah kiriman biasanya terjadi pada menjelang bulan Ramadhan maupun menjelang hari raya Idul Fitri,” kata Sudirman kepada wartawan, Jumat (16/3).
Fenomena tersebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Jumlah kiriman uang dari para TKI ungkap Sudirman setiap bulannya rata-rata mencapai Rp 50 miliar. Sementara, pada momen menjelang hari raya Idul Fitri jumlahnya jauh meningkat sekitar sepuluh persen dibandingkan kondisi normal. “Warga penerima uang kiriman TKI sebagian besar berada di selatan Sukabumi atau daerah Pajampangan. Pasalnya, sebagian besar TKI Sukabumi berasal dari wilayah tersebut,” tandasnya.
Lanjut Sudirman, peningkatan pengiriman uang melalui Kantor Pos disebabkan sejumlah faktor. Misalnya, kemudahan layanan yang diberikan Kantor Pos terutama dalam pengambilan uang yang bisa dilakukan di kantor cabang di sejumlah kecamatan. Selain itu, Kantor Pos pun tidak memotong atau memungut biaya dalam proses pengambilan uang. “Sehingga masyarakat akan mendapatkan uang secara utuh. Di sisi lain, pada momen menjelang lebaran Kantor Pos akan meningkatkan layanan kepada warga yang akan mengambil kiriman uang dari keluargannya di luar negeri,” ujarnya.
Upaya tersebut, dilakukan agar masyarakat tidak terlalu lama mengantri di loket layanan.Salah seorang warga Baros Kota Sukabumi Nuraisyah (26 tahun) mengatakan, suaminya secara rutin mengirimkan uang ke tanah air untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. “Jumlah kiriman uang biasanya akan ditambah menjelang lebaran,” pungkasnya. Rol




