“Dinilai Dapat Merusak Keutuhan Pancasila”
SUKABUMI – Jajaran pengurus Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menolak acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang akan digelar pada monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat Bandung15 April serta pada tanggal 21 April 2017 di Kota Sukabumi. Pasalnya, HTI mendorong adanya khilafah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal tersebut dinilai dapat merusak keutuhan Pancasila serta Undang-undang 1945.
Penolakan tersebut, disampaikan beberapa organisasi. Diantaranya, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) serta Fatayat NU Kota Sukabumi kepada Polres Sukabumi Kota.
Ketua Umum (GP) Ansor Kota Suakbumi Wing Wing Suhendar menerangkan, acara yang dilaksanakan tersebut menjadi ancaman bagi struktur masyarakat di wilayah Kota Sukabumi. “HTI mengusung kepemimpinan khilafat, itu sudah bertentangan dengan nilai-nilai NKRI. Segala bentuk maupun gagasan khilafak yang di usung HTI, dengan tegas kita menolaknya,” terang Wing Wingkepada wartawan Rabu, (12/4).
Jika acara tersebut, dibiarkan para pemangku kebijakan yang sekaligus penjaga NKRI. Dampaknya, keberadaan Pancasila sebagai dasar negera, UUD 1945 tidak lagi menjadi pondasi untuk masyarakat Indonesia. Maka dari itu, pihaknya mengharapkan adanya ketegasan dari para pemangku kebijakan untuk menindak tegas acara yang akan dilaksnakan HTI tersebut. “Apabila acara HTI, sudah keluar dari nilai-nilai ke Indonesiaan. Kami akan bersikap tegas dan menolaknya. Karena, NKRI harga mati,” tegasnya.
Lanjut Wing Wing, sebagai keluarga besar NU yang ikut merebut kemerdekaan NKRI. Tentunya, tidak mau NKRI dipecah belah segelintir orang yang mengaku memiliki andil besar serta saham terbesar dalam perjuangan untuk merebut kemerdekaan pada waktu itu. Dengan penuh tanggung jawab serta dengan penuh kecintaan terhadap NKRI, pihaknya tidak akan segan-segan untuk memerangi kelompok-kelompok yang dapat merusak NKRI. “Sudah jelas, HTI kelompok baru yang mersa pernah berjasa. Apa yang sudah mereka perbuat untuk bangsa ini. Malah, mereka HTI mencoba untuk mengadu dombakan masyarakat dengan konsep khilafah di NKRI yang sudah bersebrangan dengan Pancasila dan UUD 1945,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rustam Mansur menjelaskan, ia terlebih dulu akan melihat semua legalitas formal serta rangkaian dari kegiatan yang akan dilaksanakan kelompok HTI tersebut. Sebagai pelaksana hukum pihaknya akan melaksanakan aturan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika menemukan pelanggaran serta penyimpangan secara hukum akan ditindak tegas sesuai UU yang berlaku. “Penolakan ini bukan ranah kami, Polisi sebagai pelaksana hukum. Makanya, kedua belah pihak baik Banom NU maupun HTI akan diberikan keamanan. Karena, saat penjahat sedang di gebugan atau dianiaya kita akan lindungi,” jelasnya.
Karena itu, pihaknya akan memfasilitasi kedua belah pihak tersebut untuk bertabayun untuk menyampaikan kepentingan dari kedua kelompok tersebut. Pihaknya tidak mengharapkan kondusifitas Kota Sukabumi dapat terganggu oleh ketegangan aktivitas dari kedua kelompok tersebut. “Sekarang akan dikoordinasikan dulu dengan pihak terkaitnya, untuk memfasilitasi mereka. Berbeda keyakinan itu tidak menjadi masalah. Sebab NKRI terdiri dari berbagai macam suku dan agama yang berbeda-beda. Kalau untuk merobah Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara, itu tidak bisa,” pungkasnya. Bambang