SUKABUMI — Pabrik Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) Pangan Terhubung di Kabupaten Sukabumi, di sambangi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo Minggu, (10/9). Rencananya, konsep produksi beras akan dikaji serta akan dikembangkan di daerah lain di Indonesia.
Kunjungan Mendes ini didampingi Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga melakukan kunjungan ke BUMR Pangan di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi pada 1 September 2017 lalu.
“Pemiliknya pak Luwarso awalnya pedagang nasi goreng banyak membutuhkan beras,” kata Eko Putro Sandjojo kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke BUMR Pangan.
Lanjut dia lama kelamaan sosok tersebut menjadi pedagang beras serta akhirnya dengan kepedulian membuka rice mill atau penggilingan padi dengan mengikutsertakan petani dan koperasi.
Menurutnya, Kemendes tengah mempelajar model pengembangan BUMR Pangan. Bila model dinilai cocok makan akan dikembangkan ke daerah lain untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat di samping badan suaha milik desa (Bumdes) serta koperasi yang ada.
“Dari pantauan, produk yang dihasilkan dari BUMR Pangan ini bagus sekali. Di mana modelnya dilakukan secara digital dan semua produknya trashable,” ujarnya.
Selain itu kata dia produk berasnya dikemas dengan divakum sehingga bisa di ekspor. Produk dari BUMR Pangan ini pun kata dia bisa melibatkan ecommerce.
“Dengan model ini petani menanam padi dengan tenang karena jelas pasarnya. Tidak mungkin petani nanam waktu panen harga jatuh karena barangnya premium,” cetus dia.
Ia menerangkan karana ada pasar maka bank tidak takut memberi kredit ke petani karena risikonya kecil. Karena itu ujar Eko, Kemendes menantang ke bupati dan wabup untuk menentukan fokus dalam pengembangannnya. “Nantinya pemerintah melalui pogram unggulan desa (prukades) akan memberikan insentif erupa bibit, pupuk dan sarana pascapanen sesuai yang ada di BUMR Pangan,” tandasnya.
Penanggungjawab atau Ketua PT BUMR Pangan, Luwarso menerangkan, keunggulan BUMR Pangan terutama pada budidaya ekologis yang mempertimbangkan faktor lingkungan serta kesehatan. “Beras higienis dengan proses higienis bahkan staf tidak boleh merokok kalau ketahuan dipotong gaji,” tutur dia.
Menurut Luwarso, proses yang dilakukan BUMR diproses modern sehingga efisien. Keunggulan lainnya lanjut dia beras bisa terlacak atau jelas asal usulnya. “Sehingga ketika makan warga tahu berasnya diproduksi petani mana, di prosesnya bagaimana dan tekhnologinya apa digambarkan secara terbuka,” pungkasnya. rol