SUKABUMI — Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menurun dalam dua tahun terakhir. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya penyerapan tenaga kerja di dua bidang yakni industri pengolahan serta sektor perdagangan.
“Tingkat pengangguran terbuka pada 2017 menurun dibandingkan 2015 lalu. Pada 2015 TPT di Kabupaten Sukabumi mencapai 10,05 persen dari angkatan kerja,” kata Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi Ali Iskandar kepada wartawan Kamis (28/12).
Sementara di 2017 TPT turun menjadi 7,66 persen. Sehingga, terjadi penurunan TPT sebesar 2,8 persen dalam dua tahun terakhir.
“Di lihat dari angka pengangguran, jumlah penganggur turun dari sebanyak 101.972 orang pada 2015 menjadi 86.014 orang pada 2017. Di sisi lain jumlah angkatan kerja dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan,” tuturnya.
Pada 2015 lalu jumlah angkatan kerja mencapai 1.014.244 orang. Sedangkan pada 2017 meningkat sebanyak 1.123.546 orang.
“Penurunan jumlah pengangguran terbuka di Sukabumi, salah satunya karena meningkatnya penyerapan tenaga kerja di sejumlah bidang. Hal itu terutama di bidang industri pengolahan dan perdagangan besar, eceran, rumah makan, serta hotel,” tandasnya.
Selama 2015-2017, tambahan penyerapan kesempatan kerja pada sektor industri mencapai 50.069 orang. “Penambahan penyerapan tenaga kerja pada bidang perdagangan besar, eceran, hotel, dan rumah makan jauh lebih banyak yakni 84.253 orang,” cetusnya.
Penyerapan tenaga kerja lainnya pada bidang jasa masyarakat yakni 17.924 orang, sektor bangunan sebanyak 9.239 orang, serta angkutan pergudangan dan komunikasi sebanyak 8.963 orang. Di sisi lain terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja dalam dua tahun terakhir di bidang pertanian, kehutanan, perburuan, serta perikanan.
“Di mana penyerapan tenaga kerjanya turun sebesar 41.108 orang. Selain itu, bidang pertambangan serta penggalian turun sebanyak 3.983 orang dan sektor keuangaan turun sebanyak 878 orang. Penyebab penurunan karena pergeseran tenaga kerja dari ketiga sektor ke bidang industri atau perdagangan,” pungkasnya. rol