SUKABUMI — Polres Sukabumi masih melakukan penyelidikan atas kasus peredaran uang palsu yang terungkap akhir Desember 2017 lalu. Langkah itu terutama untuk mencari dari mana uang palsu itu berasal atau diproduksi.
Sebelumnya, aparat kepolisian Polres Sukabumi menangkap tiga orang pengedar uang palsu di Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Ketiga pelaku yang diamankan berinisial IY (36) serta OS (43) warga Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi dan AS (47) warga Kota Tangerang Banten. Mereka datang ke Simpenan dengan menggunakan mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi F 1302 TD.
Para pelaku membeli rokok di warung milik Asep di Kampung Cibutun RT 03 RW 01, Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Mereka menyerahkan uang pecahan Rp 100 ribu kepada korban. Pemilik warung yang curiga akhirnya melaporkan kepada warga lain hingga akhirnya melakukan pengejaran.
“Proses penyelidikan untuk mengungkap peredaran upal ini masih terus dilakukan,” kata Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi kepada wartawan belum lama ini. Dari pemeriksaan sementara, mereka mengaku baru pertama kali mengedarkan uang palsu.
Nasriadi menerangkan, para pelaku belum memberikan informasi yang jelas mengenai asal mula uang palsu tersebut. “Pasalnya, mereka mengaku mendapatkannya dari hasil ritual serta polisi tidak mempercayai begitu saja,” ujarnya.
Uang palsu yang diedarkan para pelaku ungkap Nasriadi memiliki tingkat kemiripan sekitar 70 persen dari uang asli. “Sehingga, bila warga tidak teliti maka dikhawatirkan akan tertipu oleh para pelaku,” tandasnya.
Salah seorang tersangka OS mengatakan, sasaran peredaran uang palsu ini memang di wilayah perkampungan. “Salah satu caranya dengan membeli rokok di warung dan mendapatkan kembalian,” ujar dia.
Dari tangan ketiga pelaku disita sejumlah barang bukti. Di antaranya uang palsu pecahan Rp 100 ribu sebanyak 69 lembar serta upal pecahan Rp 50 ribu sebanyak empat lembar serta uang palsu pecahan Rp 10 ribu sebanyak empat lembar. “Selain itu turut diamankan pula ponsel dua buah dompet, dan mobil Avanza yang ditumpangi para pelaku,” pungkasnya. red