SUKABUMI — Minat untuk membeli kue keranjang di Kota Sukabumi mengalami lonjakan menjelang perayaan Imlek. Sejumlah pembuat kue keranjang kewalahan menerima pesanan kue keranjang dari pembeli.
Kondisi ini misalnya terlihat di pembuat kue keranjang di Jalan Tipar Kecamatan Citamiang, Sukabumi. “Permintaan kue keranjang di tahun ini meningkat dibandingkan dengan sebelumnya,” kata salah seorang pengrajin di Jalan Tipar Kota Sukabumi Afat belum lama ini.
Afat mengatakan, ia membuat kue keranjang hanya pada momen menjelang Imlek. Pembuatan kue keranjang ini sudah dilakukannya sejak 1960 hingga sekarang.
“Setiap harinya jumlah kue keranjang yang diproduksinya mencapai sekitar satu ton. Sementara harga satu kilogram kue keranjang sebesar Rp 35 ribu,” ujarnya.
Saat ini permintaan kue keranjang meningkat sekitar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2018 ini ia mampu membuat kue keranjang seberat tujuh ton. “Padahal sebelumnya hanya memproduksi sebnayak empat ton,”imbuhnya.
Kenaikan jumlah permintaan ini ujar Afat salah satunya disebabkan meningkatnya daya tarik pembeli untuk membeli makanan tersebut. Terlebih kata dia penganan tersebut menjadi salah satu makanan wajib pada saat perayaan Imlek.
“Produk kue keranjangnya ini dipasarkan tidak hanya di Sukabumi melainkan sejumlah daerah lainnya seperti Bogor, Jakarta hingga Bandung,” ulasnya.
Selain kue keranjang, pernak-pernik Imlek pun menjadi incaran warga Sukabumi menjelang perayaan Imlek. “Pernak-pernik Imlek yang menjadi incaran warga Tionghoa seperti lampion serta bunga sakura,” terang pengelola toko pernak pernik imlek di Jalan RE Martadinata Kota Sukabumi, Ye Ing, kepada wartawan.
Menurut dia, pada tahun ini omzet penjualannya diperkirakan akan mengalami peningkatan. Sebab sejak awal pekan lalu pembeli pernak-pernik mulai ramai berdatangan ke toko.
“Bahkan ada sejumlah barang yang stoknya mulai kosong. Sehingga ia optimistis penjualan tahun ini lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya,” pungkasnya. red