SUKABUMI — Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DiskopUKMPP) Kota Sukabumi, Jawa Barat waspadai peredaran bawang merah palsu. Diksop Kota Sukabumi melakukan antisipasi untuk menghadang bawang merah palsu tersebut masuk pasar-pasar di Sukabumi.
“Antisipasi itu setelah adanya rilis dari Kementerian Pertanian RI terkait adanya oknum perusahaan yang menjual bawang merah palsu. Sehingga, harus diwaspadai,” kata Kepala Diskop UKMPP Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Senin (2/7).
Menurutnya, bawang merah palsu itu merupakan bawang Bombai yang ukurannya kecil yakni di bawah lima cm serta dijual Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu. Tapi, informasinya ada ulah spekulan yang memanfaatkan bawang Bombai tersebut dengan cara memanipulasi menjadi bawang merah.
Tentu harganya akan langsung melambung sebab harga bawang merah asli berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 32 ribu per kilogram. Sehingga, pembeli maupun pedagang harus mewaspadai peredarannya. “Adapun ciri fisik dari bawang merah palsu dengan yang aslinya seperti jumlah umbinya bawang merah asli ada tiga umbi dalam setiap satuannya, tapi yang palsu hanya satu umbi,” ujarnya.
Semantara itu,perbedaan lainnya yakni dari aromanya sebab aroma bawang merah asli lebih kuat dibandingkan dengan bawang merah palsu dan kandungan airnya tidak terlalu banyak. “Walaupun kami belum menerima laporan adanya bawang merah palsu di pasaran. Namun,masyarakat diimbau untuk teliti dalam membeli komoditas ini,” tandasnya.
Ayep menjelaskan, masyarakat Kota Sukabumi cenderung lebih memilih untuk membeli bawang merah lokal yang ukurannya lebih kecil dari pada yang impor. “Akan tetapi pengawasan harus tetap dilakukan untuk antisipasi kemungkinan masuknya bawang merah palsu itu,” pungkasnya. red