CIKEMBAR — Puluhan warga Kampung Cibodas, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, gelar aksi demo ke PT. Glostar Indonesia (GSI) Blok B belum lama ini. Aksi tersebut dilakukan warga sebagai bentuk protes untuk menutut terkait adanya bocoran rekrutmen tenaga kerja yang bukan berasal dari warga sekitar.
Salah seorang warga Kampung Cibodas Rt 02/03 Desa Bojongraharja Aas (53) mengungkapkan, pihak perusahaan saat ini lebih mendahulukan rekrutmen tenaga kerja dari luar. Sementara itu, lamaran dari warga Cibodas sebagai putra daerah tidak ditanggapi. “Kami sebagai warga pribumi di sini tidak terima terhadap perlakuan pihak perusahaan sehingga melakukan aksi demo,”ungkap Aas kepada wartawan www.sukabumizone.com belum lama ini.
Menurutnya, akhir-akhir ini sebanyak 40 warga setempat melamar kerja ke perusahaan tersebut. Namun, tidak ditanggapi.”Sampai saat ini belum ada panggilan dari pihak perusahaan sedangkan dari warga luar banyak yang telah dipekerjakan di perusahan tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, salah seorang warga asal Sampora Agus (41) mengatakan, aksi itu dilakukan setelah adanya informasi bahwa ada sejumlah tenaga kerja asal luar yang telah dipekerjakan di perusahan yang bergerak dibidang pembuatan sepatu tersebut.” Padahal sebelumnya kami secara tertulis telah mengajukan permohonan kepada pihak menejemen perusahaan untuk mengurangi rekrutmen tenaga kerja dari luar. Namun, pada kenyataanya perusahaan justru memprioritaskan warga dari luar. Itu yang jelas-jelas membuat kami kecewa hingga melakukan aksi demo,” ujar dia.
Bukan hanya itu, warga juga kecewa terhadap pihak pemerintah Desa Bojongraharja yang terkesan tutup mata. Pasalnya, pihak pemerintah desa hanya mengarahkan bagi warga sekitar yang ingin bekerja di perusahaan tersebut untuk menempuh proses melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi yang bersifat umum. “Itu yang kami sesalkan. Seharusnya, pihak prusahaan ataupun pihak pemerintah desa mampu menjaring mana warga sekitar yang harus menjadi skala prioritas dan mana yang bukan. Kami tegaskan berdirinya prusahaan tersebut atas dasar izin dari warga sekitar dan mereka berjanji akan memperkerjakan warga sekitar sebelum warga dari luar,”cetusnya.
Ia berharap, secepatnya ada kepastian atau jawaban dari pihak perusahaan terkait masalah tersebut. “Tentunya apabila tidak ada kepastian akami akan terus melakukan aksi demo,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bojongraharja Sudarmat melalui Sekretaris Desa Bojongraharja Taufik Hidayat menjelaskan, pihaknya akan menampung seluruh tuntutan dari warga terkait hal tersebut. ” Untuk memecahkan masalah ini, kami akan mencoba berkoordinasi dengan pihak manajemen perusahaan beserta Disnakertrans Kabupaten Sukabumi untuk duduk bersama dengan warga setempat, “singkatnya. Restu