SUKABUMI KAB — Badan komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) menyelenggarakan Camp Religi yang ke V sekaligus menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKRMI yang di mulai sejak tanggal 17 hingga 20 September 2018 mendatang di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Selasa, (19/09).
Kegiatan Camp Religi yang memperebutkan piala bergilir Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ini diawali dengan pelaksanaan apel akbar 10.000 Brigade masjid di Indonesia di Pusat Pengembangan Dakwah Islam dan Asrama Haji di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi.
Acara yang mengusung tema Bersatu Bahagia Bersama Masjid tersebut dibuka Oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawi. Ia mengatakan, bahwa sebagai seorang pejuang mujahid dan mustahiq, pemuda BKPRMI harus bisa menjadi pelopor, inspirator dan menjadi contoh yang baik.
“Ketika umat memberikan amanat, jangan sekali-sekali lari karena jika kita lari, namun harus tampil dan jadi motivator, pendorong yang di depan dan sekaligus mengangkat mereka yang ada di belakang, tapi ketika kita mencoba lari dari tanggung jawab maka itu bukanlah tipe Pemuda Remaja Mesjid Indonesia,”kata Imam kepada wartawan Selasa, (18/09).
Ia berpesan, Anggota BKPRMI harus mendorong roda organisasi, mendukung kebijakan–kebijakan nasional dengan baik sesuai dengan hukum dan undang-undang yang ada.
Di tempat yang sama Wakil Bupati Sukabumi H.Adjo Sardjono yang hadir didampingi Sekertaris Daerah Kabupaten Sukabumi H. Iyos Somantri beserta unsur jajaran perangkat daerah dan Camat menyampaikan apresiasi dan sukses atas terselenggaranya kegiatan BKPRMI di Kabupaten Sukabumi.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi oleh para generasi muda semakin sulit dan kompleks godaan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam bisa datang dari berbagai aspek. Selain itu, tantangan besar yang harus dihadapi oleh para pemuda di zaman ini adalah lemahnya sumber daya manusia, khususnya dalam pemahaman dan pengalaman tentang Islam,
“Tidak hanya itu, ancaman kemiskinan keterbatasan pendidikan juga munculnya paham-paham baru yang lahir dengan latar belakang globalisasi dan perkembangan IPTEK yang digunakan tanpa dasar keislaman juga menjadi satu ancaman serius bagi generasi muda saat ini,” jelasnya.
Ia menjelaskan, bahwa dibutuhkan pondasi keislaman yang kuat untuk ditanamkan pada diri setiap pemuda. “Agar generasi muda mampu menahan godaan untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam,” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan tersebut anggota DPR RI Komisis X , Jajaran BKPRMI Pusat , Jajaran DPW Provinsi, Perwakilan BKPRMI Malaysia, Unsur FORKOMINDA Kabupaten Sukabumi, PLT Kemenag Kabupaten Sukabumi, Komandan Brigade nasional dan tamu undangan lainnya. Ismatullah