“Bangun Sarana Peningkatan Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi”
CIKEMABAR — Seiring adanya pencairan Dana Desa (DD) tahap dua 2018, Pemerintah Desa (Pemdes) Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membangun sarana peningkatan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. Dari data yang diperoleh www.sukabumizone.com menyebutkan, Pemdes Bojong kali ini tengah membangun Jalan Desa di Kedusunan Lembur Tengah sebanyak dua titik dengan volume yang pertama panjang 150×2,5 meter dan tebal 0,12 centimeter dengan anggaran Rp. 71.000.000,- dan yang kedua panjang 100×2,5 meter tebal 0,12 centimeter dengan anggaran Rp 34.000.000,-.
“Selain itu kami juga membangun jembatan di Kampung Citoher RT04/10 Kedusunan Sungapan dengan anggaran sebesar Rp.34.000.000,- serta membangun gedung Posyandu di Kampung Sungapan RT03/10 berukurang 7×5 meter persegi dengan anggaran Rp.74.000.000,-. Alhamdulillah tahap pembangunan sampai dengan hari ini sekitar 80 persen selesai dan diprediksi dua minggu ke depan selesai sampai finis,” kata Kepala Desa Bojong Asep di wakili Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Nanang Sutisna kepada wartawan www.sukabumizone.com Rabu, (19/09).
Lanjut Nanang, total anggaran fisik yang digunakan di tahap dua 2018 sebesar Rp. 215.000.000,-. “Kalau dilihat dari besaran anggaran memang kurang begitu mencukupi.Namun, karena ada partisipasi masyarakat pembangunan pasti selesai,”ujarnya.
Menurutnya, proses pembangunan pun dilakukan dengan memperhatikan beberapa tahapan seperti skala prioritas berdasarkan musyawarah tingkat kedusunan sampai tingkat desa. “Tentu hal ini harus benar-benar diperhatikan dimana dengan tahapan tersebut proses pembangunan akan berjalan aman dan lancar sesuai target. Tidak ada lagi bahasa pro dan kontra yang menyebabkan konflik,”cetusnya.
Ditanya mengenai kegunaan dari pembangunan yang dilaksanakan? Ia menjawab, suluruh pembangunan dinilai sangat penting seperti Posyandu untuk sarana kesehatan yang juga akan terintegrasi dengan PAUD sebagai investasi masa depan.” Sedangkan jalan dan jembatan sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Ia mengulas, kondisi dua titik jalan tersebut sebelumnya sudah rusak berat karena dibangun menggunakan aspal pada sepuluh tahun kebelakang. ” Dimana aspal kalau di musim hujan dan tanah labil cepat rusak. Sedangkan dengan sistem rabat beton seperti saat ini kami prediksi 20 tahun bisa tetap bertahan,” tandasnya.
Ia berharap, kepada pemerintah provinsi jangan berhenti sampai disini untuk mengucurkan anggaran kepada desa khususunya untuk Desa Bojong. “Sebab, jujur dilihat dari kondisi saat ini Desa Bojong belum mampu untuk menjadi desa mandiri. Sedangkan kepada masyarakat rawatlah pembangunan tersebut dengan baik karena sayang biayanya cukup tinggi apabila tidak dipelihara bersama,”pungkasnya. Ginanjar