JAMPANG TENGAH — Puluhan warga Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, peroleh bantuan peralatan dan pelatihan bengkel motor di Aula Desa Bojongjengkol Kamis, (20/09/2018). Pelatihan tersebut, diberikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi berdasarkan pengajuan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Bojongjengkol untuk peningkatan kemampuan warga dibidang perbengkelan.
Kepala Desa Bojongjengkol Dadan mengatakan, kegiatan yang diikuti sebanyak 20 peserta itu akan dilaksanakan selama tiga hari dari pemberian materi hingga praktek langsung tata cara perbengkelan. “Alhamdulillah pengajuan kami mendapat respon positif dari instansi terkait dan disambut antusias warga yang rata-rata masih berusia muda,” kata Dadan saat disambangi wartawan www.sukabumizone.com Kamis, (20/09).
Lanjut Dadan, pelatihan bengkel dinilai cukup tepat diberikan kepada warga di desa yang dipimpinnya tersebut. Apalagi, bagi warga yang mayoritas berada di pelosok dan jauh dari jalan provinsi serta sulit mendapatkan jasa perbengkelan untuk kendara roda dua. ” Pelatihan ini tentu sangat membantu pemdes agar warga yang masih berusia muda mampu mengembangkan potensi dalam dirinya dan mampu untuk mandiri,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan, sementara ini jumlah peserta pelatihan masih dibatasi. Tapi ke depan apabila program ini berjalan maka jumlah peserta pelatihan akan ditingkatkan. “Sementara masih 20 peserta dari satu kelompok. Ya, mudah-mudahan bisa berhasil dan berkembang sehingga pelatihan ini dapat dilanjutkan secara berkala. Bahkan, yang kami dengar dari pelatihan ini akan ditindaklanjuti oleh Disnakertrans tepatnya di Cibadak Kabupaten Sukabumi,” jelasnya.
Menurut Dadan, pelatihan tersebut murni program Disnakertrans hasil pengajuan Pemdes Bojongjengkol dan bukan bagian dari program pemberdayaan masyarakat dengan sumber anggaran dari Dana Desa (DD).
“Namun, untuk pengembangan ke depan kami mendapat masukan bahwa program pelatihan ini dapat dimasukan kedalam program pemberdayaan. Sementara ini, baru berupa percontohan apabila berhasil sesuai terget akan dikembangkan melalui program pemberdayaan masyarakat,” imbuhnya.
Selain pelatihan program perbengkelan terang Dadan, pemdesa juga tengah meningkatkan kreativitas warga di sisi olahan hasil pertanian yang sementara ini masih dijual mentah. ” Jika warga mampu mengolah hasil pertaniannya sendiri maka nilai ekonomis yang tinggi akan mereka nikmati, ketimbang menjual hasil pertanian berupa mentahan,” tandasnya.
Ia berharap, dengan adanya pelatihan dan pemberian alat bengkel ini para pemuda dapat mandiri.”Setelah dilatih buka bengkel dan usaha sendiri otomatis angka pengangguran di desa ini akan berkurang. Selain itu, kami meminta pemerintah memberikan bantuan lebih dari ini,” cetusnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok 1 Perbengkelan Aip Saripudin yang juga sebagai warga Kampung Pasir Nangka RT 20/06 mengaku, sangat terbantu dengan adanya program pelatihan dan pemberian alat bengkel dari Disnakertrans dan Pemdes Bojongjengkol.
“Sebelumnya kami telah memiliki bengkel. Namun, karena keterbatasan alat dan keahlian bengkel kami sulit berkembang. Kami harap bantuan yang diberikan pemerintah ini dapat mengembangkan usaha kelompok kami di masa yang akan datang,” pungkasnya. Ginanjar