JAMPANG TENGAH — Pemerintah Desa (Pemdes) Padabeunghar Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, adakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Tahun 2020 di Aula Desa Padabeunghar Rabu, (17/10). Pada musyawarah yang telah menjadi agenda rutin tersebut Pemdes membahas rencana pembangunan yang mengacu pada lima pilar diantaranya pembangunan saran penunjang ekonomi, pertanian, pendidikan, kesehatan dan keagamaan.
Kepala Desa Padabunghar Hendrik diwakili Sekretaris Desa Padabeunghar Edwarnus BNB mengatakan, Musrenbangdes Tahun 2020 mendapat sambutkan antusias dari semua element masyarakat. Hal tersebut, dibuktikan dari jumlah peserta yang hadir yakni sebanyak 55 peserta. “Puluhan peserta yang hadir saat ini merupakan perwakilan unsur Muspika, ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat, para RW, Kadus, LPMD, BPD, Babinsa, Babinmas, pendamping desa dan lainnya,” kata Edwarnus kepada www.sukabumizone.com Rabu, (17/10).
Menurutnya, pada Musrenbangdes 2020 hasilnya mencakup lima pilar seperti sarana perekonomian, pertanian, pendidikan, kesehatan dan keagamaan. “Itu kami masukan semua. Adapun jenis-jenis kegiatan pembangunan secara rinci akan dimasukan dalam format yang terlampir seperti kegitan pekerjaan infrastruktur, rehab PAUD dan kegitannya tidak terlalu jauh dari tahun sebelumnya,” tuturnya.
Namun yang jelas lanjut Edwarnus untuk 2020 nanti lebih kepada perbaikan-perbaikan hasil pembangunan saat ini. “Jadi dengan adanya musyawarah ini seluruh program pemerinta desa untuk 2020 nanti lebih terukur, terarah, tepat guna dan tepat sasaran sesuai dengan usulan dari masyarakat,”imbuhnya.
Disinggung mengenai prediksi akan adanya perubahan Musrenbangdes 2020 pada pertengahan 2019? Ia menjawab, prediksi perubahan hasil musyawarah saat ini dipastikan ada. “Hal tersebut apabila adanya bantuan pembangunan dari sektoral di luar APBN. Misalnya saja, perubahan rencana pada tahun lalu dimana, dari lintas sektor ada bantuan untuk pembangunan pipanisasi dan dua titik pengaspalan jalan sepanjang 300 meter dari Dinas PU. Apabila demikian maka, anggaran yang telah di musyawarahkan akan dialihkan untuk pembangunan lainnya,” tandasnya.
Ia menegaskan, hasil dari Musrenbangdes sekitar 80 persen seluruh kegiatan pembangunan akan dilaksanakan. “Itu pun apabila tidak ada perubahan kebijakan pemerintah yang di atas terkait pengurangan anggaran yang otomatis berpengaruh pada rencana kegiatan pembangunan,” tegasnya.
Ia berharap, mulai dari proses perencananan, pengusulan kegitan, dan pelaksanaan sampai akhir berjalan lancar. “Disisi teranparansi kami selalu ke depankan dengan melibatkan stakeholders bahkan akan ada sosialisasi kembali terkait realisasi penggunaan anggaran ini,” pungkasnya. (Ginanjar)