SUKABUMI–Kerugian karena bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat mengalami peningkatan. Akibatnya jumlah besaran kerugian yang disebabkan bencana pada 2018 ini mengalami kenaikan dibandingkan 2017 lalu.
“Jumlah kerugian akibat bencan pada rentang Januari hingga 14 Nopember 2018 mencapai Rp 3.899.190.000,’’ kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami. Besaran kerugian itu berdasarkan data bencana yang sudah terverifikasi oleh petugas BPBD di lapangan.
Menurutnya, jumlah kerugian ini jauh lebih besar dibandingkan Januari-Desember 2017 lalu. Di mana pada tahun itu jumlah kerugian yang tercatat sebesar Rp 2.761.150.000. “Sehingga ada peningkatan jumlah kerugian sebesar Rp 1.138.040.000,” ujarnya.
Zulkarnain menjelaskan, kerugian bencana itu bersumber dari 100 kejadian bencana alam diantaranya kebakaran, angin topan atau angin kencnng, cuaca ekstrem, longsor, serta banjir. “Selain itu, disumbang bencana gempa bumi yang dirasakan di Sukabumi sebanyak 22 kali kejadian,” tuturnya.
Menurutnya, penyumbang kerugian terbesar adalah kebakaran. Disusul berikutnya angin kencang, cuaca ekstrem, longsor, gempa bumi, dan banjir.
Faktor utama tingginya kasus kebakaran karena meningkatnya aktivitas masyarakat yang belum diimbangi dengan penataan tata ruang serta mitigasi yang baik. “Sehingga ke depan diperlukan upaya bersama dalam pencegahan terjadinya bencana salah satunya kebakaran,” imbuhnya.
Lanjut Zulkarnain, dalam menghadapi musim hujan ini BPBD telah melakukan sejumlah langkah. Misalnya dengan mengikuti apel siaga bencana yang digelar Polres Sukabumi Kota serta Pemkot Sukabumi di Lapangan Merdeka beberapa waktu lalu.
Selain itu, pada Jumat (30/11) nanti juga akan digelar rapat koordinasi kebencanaan di wilayah Kota Sukabumi yang digelar di Balai Kota Sukabumi. Langkah ini perlu dilakukan untuk mempersiapkan upaya penanganan bencana yang cepat serta tepat sasaran. Terlebih pada musim hujan ini sejumlah potensi bencana meningkat misalnya longsor serta banjir.
“Terakhir sebanyak satu unit rumah warga di Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi rusak berat akibat diguyur hujan deras serta angin kencang. Dampaknya penghuni rumah sebanyak tiga orang untuk sementara diungsikan ke tempat yang lebih aman,” jelasnya.
Rumah yang terdampak bencana ditempati Ipah (58) tahun bersama dengan dua anggota lainnya di Kampung Malingping RT 01 RW 03 Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu. Di mana rumah yang memiliki luas bangunan kurang lebih 9 x 5 meter persegi tersebut sebelumnya telah lapuk dan kondisinya makin rusak ketika diguyur hujan dan angin kencang.
Saat ini, petugas BPBD telah mengevakuasi penghuni sebanyak 3 orang ke rumah saudaranya. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa meninggal atau luka. Tapi kerugian diperkirakan sekitar Rp 50 juta.
Kepala Unsur Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Asep Suhendrawan menambahkan, Kota Sukabumi akan segera menetapkan status siaga bencana banjir serta longsor. “Hal itu dilakukan agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran,” imbuhnya. rol