SUKABUMI — Sejumlah terobosan dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi Jawa Barat, untuk membantu warga yang sakit serta harus dirujuk ke rumah sakit. Salah satunya dengan menyiapkan rumah singgah untuk membantu warga dari Sukabumi yang dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Rumah singgah itu tepatnya berada di Jalan Mulayasari Culdesac Nomor 7 RT 02 RW 04 Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. “Pemkot Sukabumi menyiapkan rumah singgah untuk menerima pasien serta dapat menginap gratis,’’ kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Minggu (2/12).
Rencananya rumah singgah itu akan dilaunching pada Senin (3/12) di Bandung. Program itu diluncurkan sebab ada warga yang belum pernah ke RSHS Bandung serta akan kesulitan untuk mencari tempat beristirahat. Sehingga dapat nanti ditampung di rumah singgah bisa dibantu oleh petugas di sana.
Sarana yang disediakan disana mulai ruangan perawatan sebanyak tujuh kamar, tenaga medis, ambulans hingga petugas yang akan mengantar pasien ke poliklinik yang ada di RSHS Bandung. “Layanan itu bagi warga Sukabumi gratis,’’ tandas Fahmi.
Program itu digulirkan sebab pemkot tidak ingin ada warga yang harus dirujuk ke RSHS tapi tidak jadi berobat sebab bingung harus kemana. Untuk mendapatkan layanan itu ungkap Fahmi syaratnya adalah penduduk asli Kota Sukabumi yang ditunjukkan dengan KTP Kota Sukabumi. “Selain itu dilengkapi dengan surat keterangan dokter tentang penyakit atau salinan diagnostik,” tuturnya.
Sebelumnya, pemkot menggulirkan program unggulan homecare dan ambulans gratis. Kedua program itu untuk membantu warga yang sulit menjangkau layanan rumah sakit maupun puskesmas.
Program homecare terang Fahmi digulirkan untuk menjangkau warga yang tidak bisa menjangkau layanan puskesmas maupun rumah sakit. “Di mana warga tersebut tidak ada keluarga yang bisa menunggunya ketika dirawat di fasilitas kesehatan,” paparnya.
Nantinya ada perawat yang setiap hari mengecek serta memberikan pelayanan kesehatan langsung di rumah warga. Program ini diantaranya melibatkan organisasi profesi seperti Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) serta ke depan akan bergabung yang lainnya.
“Untuk tahap awal ada sebanyak 15 orang perawat yang direkrut untuk bertugas di setiap kelurahan. Tugas mereka berkeliling kelurahan untuk melakukan pengecekan serta menandakan setiap rumah yang harus dikunjungi setiap hari,” pungkasnya. rol