
SUKABUMI — Seorang warga Kota Sukabumi,selamat dari bencana tsunami yang melanda Tanjung Lesung, Banten. Korban sempat terombang ambing di lautan sebelum akhirnya tersangkut di pohon.
Warga yang selamat itu adalah Udeng Sudirman (45) asal warga Kampung Babakan Limus Nunggal RT 02 RW 01 Kelurahan/Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Saat kejadian, Udeng merupakan panitia kegiatan family gathering yang digelar PLN di Tanjung Lesung, Banten. Sehari-harinya, Udeng menjabat sebagai asmen fasilitas pada kantor Unit Induk transmisi (UIT) PLN Jabar Bagian Barat (JBB) yang berada di Depok.
“Ketika tsunami terjadi, saya tepat berada di sebelah kiri panggung acara,” kata Udeng kepada wartawan saat ditemui di rumahnya Rabu (26/12). Pada waktu itu, grup band Seventeen yang memeriahkan acara tengah membawakan lagu yang kedua.
Udeng menuturkan, bencana datang ketika suasana di pantai cukup cerah dengan cahaya bulan yang terang. Tapi di seberang lautan memang terlihat aktivitas Gunung Anak Krakatau.
Menurut Udeng, bencana itu terjadi saat ia tengah memberikan uang kepada temannya. Saat itu, rekannya yang tengah menghadap ke laut tiba-tiba meneriakkan takbir.
Sementara Udeng yang membelakangi kemudian melihat air laut telah di atas kepalanya. “Saya pasrah serta menyangka umur hanya sampai di sini,” kata dia.
Selanjutnya, Udeng terbawa arus laut serta terkena hantaman benda tumpul pada bagian dada, tangan, kaki hingga kepala. Dalam kondisi itu, Udeng hanya dapat berdoa dan pasrah sambil menutupi kepalanya dengan tangan untuk mencegah hantaman benda tajam.
“Sekitar 20 menit berlalu saya tersangkut di sebuah pohon yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi acara,” ungkapnya.
Seingatnya bencana terjadi sekitar pukul 21.10 WIB dan dia tersangkut di pohon sekitar pukul 21.30 WIB.
Pada saat di atas pohon ia melihat kondisi yang menyedihkan sebab banyak mayat yang tersangkut di atas pohon yang memiliki ketinggian sekitar tiga meter. Sewaktu turun dari pohon dengan luka yang cukup berat yang dialaminya Udeng melihat seorang anak yang meminta bantuan.
“Ada anak yang minta jangan ditinggalin ngakunya anak Aa Jimmy,” ujarnya. Anak itu langsung diamankan dan diserahkan ke seseorang yang diduga pengasuhnya. Selain itu, masih banyak teriakan orang lainnya yang meminta tolong.
Dengan kondisi luka-luka, Udeng berjalan mencari bantuan serta melihat korban lainnya tergeletak di lokasi itu. Beruntung Udeng melihat orang membawa motor serta membawanya ke pos penjagaan. Dari pos itu ia menaiki kendaraan yang juga mengangkut sejumlah korban lainnya ke rumah sakit terdekat.
Tapi tandas Udeng karena kondisi rumah sakit penuh maka ia memutuskan mencari tukang urut yang juga terdapat keluarganya. Dari sanalah ia berhasil menghubungi adik kandungnya di Sukabumi untuk segera menjemputnya. “Alhamdulillah keluarga datang menjemput pada Ahad (23/12),” imbuhnya.
Kini, Udeng hanya mendapatkan perawatan di rumah setelah sebelumnya diperiksa kondisi kesehatan di rumah sakit yang ada di Sukabumi. Udeng mengalami luka serius pada bagian tangan dan kaki serta bagian kepala. “Namun saya bersyukur masih bisa selamat dari bencana tsunami yang memakan banyak korban jiwa tersebut,” pungkasnya. (rol)




