SUKABUMI — Pemerintah Kota Sukabumi Jawa Barat, akan membangun pedestrian yang menghubungkan tiga lokasi berbeda yang menjadi ikon daerah. Langkah itu diambil untuk mendorong potensi wisata yang murah bagi masyarakat.
“Pada 2019 kami akan menata tiga kawasan yang terintegrasi menjadi satu,’’ kata Kepala Bidang Penataan Taman dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Sony Hermanto kepada wartawan, Senin (7/1). Tiga lokasi itu yakni Gedung Juang 45 Sukabumi, Lapang Merdeka serta Alun-Alun Sukabumi.
Nantinya, dari Gedung Juang, Lapangan Merdeka sampai Alun-Alun akan terhubung dengan pedestrian. Hal ini dinilai akan menjadi satu destinasi wisata yang murah untuk masyarakat.
“Penataan ini dilakukan agar masyarakat dapat betah serta menggunakan kawasan itu dengan nyaman. Bahkan di pedestrian itu juga didesain ramah untuk kalangan disabilitas,” imbuhnya.
Menurut Sony, desain mengenai penataan kawasan itu telah selesai dibuat. Tapi dalam pembangunannya masih menunggu apakah dilakukan Pemkot Sukabumi atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. “Sebabnya ada rencana Gubernur Jawa Barat akan mendesain langsung penataan Lapangan Merdeka dan Alun-Alun Sukabumi,” paparnya.
Sebelumnya, sebanyak tiga lokasi di Kota Sukabumi, Jawa Barat akan didesain langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau sering disapa Emil. Sarana itu merupakan ruang terbuka publik yang akan menjadi ikon Sukabumi.
“Ada tiga lokasi yang rancangannya didesain gubernur,’’ kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Minggu (6/1). Ke tiga lokasi itu adalah Alun-Alun Kota Sukabumi, Lapangan Merdeka Sukabumi, serta Jalan Ir Djuanda atau Dago.
Menurut Fahmi, desain itu rencananya akan disampaikan pada Januari 2019. “Selepas itu akan dilakukan pembangunan sesuai dengan desain yang dibuat oleh gubernur,” tuturnya.
Fahmi menjelaskan, pemkot saat ini memang tengah menggencarkan penataan kawasan kota. Terutama dengan memperhatikan sarana ruang terbuka publik atau taman terbuka hijau.
Harapannya warga bisa menjadi lebih nyaman untuk berkumpul. Sehingga kenyamanan warga dalam menikmati ruang terbuka publik makin meningkat dibandingkan sebelumnya.
“Ketiga lokasi tersebut selama ini menjadi sarana bagi warga untuk berkumpul baik olahraga maupun aktivitas lainnya. Selain penataan kawasan itu pemkot juga menata trotoar agar lebih nyaman bagi pejalan kaki,” jelasnya.
Karena itu sudah selayaknya trotoar terbebas dari keberadaan kendaraan yang parkir sembarangan maupun Pedagang Kaki Lima (PKL). Terlebih kini pemerintah telah selesai membangun trotoar di sejumlah ruas jalan.
Ada lima titik lokasi pembangunan trotoar adalah Jalan Siliwangi, Jalan Suryakencana, Jalan R Syamsudin SH, Jalan RE Martadinata, serta Jalan Gudang. Trotoar ini, dibuat lebih humanis untuk para pejalan kaki serta kaum difabel. Sehingga warga dapat menggunakan sarana itu dengan nyaman.
Fahmi menerangkan, selesainya pembangunan trotoar ini dibarengi dengan kampanye trotoar hanya khusus untuk pejalan kaki. “Sebabnya selama ini trotoar seringkali digunakan untuk kepentingan di luar pejalan kaki seperti tempat PKL berjualan serta parkir kendaraan,” pungkasnya. rol