SUKABUMI — Fenomena swafoto telah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat. Dalam setiap kesempatan warga terutama generasi milenial selalu mengunggah hasil jepretannya di media sosial.
Kondisi itu dipermudah dengan kamera ponsel yang mayoritas dimiliki warga. Selain swafoto, di Sukabumi kini berkembang miniatur fotografi yang digandrungi anak muda.
Miniatur fotografi berbeda dengan yang biasa. Sebabnya objek foto yaitu bidang mainan yang berukuran kecil sekitar 3-5 centimeter. Untuk dapat mengabadikan foto diperlukan konsep yang menarik dengan bidang mainan yang digunakan.
‘’Saya tertarik untuk menggeluti miniatur fotografi sebab lucu serta unik sehingga ketagihan,’’ kata salah seorang penggiat miniatur fotografi di Kota Sukabumi, Irni Wanda (33), Senin (4/2).
Awalnya ia memang tertarik dengan dunia fotografi biasa dan setelah mengenal miniatur fotografi langsung tertarik. Ia melihat miniatur fotografi unik sebab mengharuskan adanya konsep untuk mendapatkan gambar terbaik. Konsep itu berusaha menggambarkan barang mainan atau diorama ini seakan hidup atau nyata.
“Selain itu, untuk mengambil gambar objek tidak harus menggunakan kamera profesional melainkan dapat juga ponsel. Sehingga semua kalangan dapat mempraktikannya,” ujarnya.
Objek foto yang terlihat seperti mainan ini memiliki bidang mainan berukuran kurang lebih 3-5 centimeter dengan skala rata-rata 1:87, 1:50 serta 1:150.
Jenis miniatur mulai dari mobil, aktivitas manusia, hingga miniatur berupa bangunan. Harga miniatur sendiri beragam mulai dari objek miniatur per set mulai Rp 250 ribu serta single set dibandrol dengan harga paling murah Rp 120 ribu. “Untuk membelinya cukup mudah karena diperjualbelikan secara daring,” ulasnya.
Di sisi lain di zaman media sosial (medsos) seperti saat ini maka orang dapat mempublikasikan hasil karyanya melalui sarana itu. Fenomena itu cukup menarik warga untuk melihat hasil karya itu baik di akun Instagram maupun Facebook.
“Dalam perkembangananya miniatur fotografi ini selain hobi bisa juga menjadi sesuatu yang menghasilkan. Sebabnya miniatur fotografi menjadi bagian ekonomi kreatif,” paparnya.
Contohnya ada sejumlah pihak baik perorangan maupun institusi yang meminta karya miniatur fotografi untuk mempromosikan program maupun barang. “Fenomena ini menjadikan miniatur fotografi menjadi salah satu hal yang menjanjikan untuk digeluti,” tuturnya.
Di Sukabumi miniatur fotografi ini tengah dikenalkan kepada masyarakat. Salah satunya dengan menggelar pelatihan yang diikuti peserta tidak hanya dari Kota Sukabumi melainkan dari Kabupaten Sukabumi serta Cianjur di salah satu kafe di Sukabumi.
‘’Harapannya ke depan akan lahir komunitas miniatur fotografi,’’ imbuh Irni. Wadah tersebut akan menjadi media untuk berbagi pengetahuan serta wawasan mengenai miniatur fotografi.
Salah seorang warga Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi Lukman Lukas (39) menjelaskan ia tertarik untuk menggeluti miniatur fotografi karena cukup menantang. ‘’Model fotografi ini harus bisa membangun konsep supaya objek yang mati dapat hidup,’’ cetus dia, yang sehari-harinya berprofesi sebagai fotografer di pernikahan.
Selain itu kata Lukman, dengan keterampilan memotret obyek kecil dapat menjadi peluang usaha di kemudian hari. Sehingga banyak model fotografi yang bisa ditawarkan kepada pihak tertentu dalam mempromosikan program maupun produk.
Kepala Seksi Ekonomi Kreatif Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Kota Sukabumi Thommy Ardhian menambahkan, pemerintah sangat mendukung penuh keberadaan komunitas miniatur fotografi. ‘’Kami mendukung sebab sejalan dengan program pemerintah untuk menggerakkan pelaku kreatif,’’ cetusnya.
Ia menambahkan, pelaku ekonomi kreatif termasuk miniatur fotografi dapat mengekspresikan hasil karyanya di medsos maupun yang lainnya. “Harapannya hasil karya mereka dapat dikenal oleh kalangan umum,” pungkasnya. (rol)