SUKABUMI — Pemerintah Kota Sukabumi Jawa Barat, mendorong para mahasiswa teknik menjadi teknopreneur. Langkah itu diperlukan agar mahasiswa melahirkan inovasi teknologi yang dapat bermanfaat untuk masyarakat.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami ketika membuka kegiatan seminar robotik serta teknopreneur comefest 2019, di Audiotorium Politeknik Sukabumi, belum lama ini.
Dalam kesempatan itu disampaikan beberapa catatan penting yang berhubungan enterpreneurship terutama program unggulan Sukabumi Kelurahan Entreprenuership Center (Kece).
”Kami mencoba menumbuhkan spirit kewirausahaan dengan mendorong mahasiswa teknik menjadi teknopreneur,” kata Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami kepada wartawan.
Sehingga, Pemkot menyambut baik dengan diadakannya seminar robotik serta teknopreneur yang diselenggarakan himpunan mahasiswa teknik elektro Politeknik Sukabumi.
Melalui seminar ini, diharapkan mampu menggali dan memberikan informasi yang komprehensif tentang dunia kewirausahaan. Sehingga, diharapkan mampu mendorong minat mahasiswa untuk terjun langsung dalam dunia wirausaha yang sesungguhnya.
Menurutnya, wirausaha yang paling baik yaitu yang disesuaikan dengan basis keilmuan atau kompetisi yang dimiliki. Karena itu, bagi mahasiswa teknik khususnya teknik elektro, wirausaha yang paling relavan tersebut adalah teknopreneur. Di mana, perkembangan teknologi digabungkan dengan konsep entrepreneur.
Apalagi, kondisi kini negara Indonesia hanya memiliki enterpreneurship sekitar 3,1 persen dari seluruh jumlah penduduk. Sementara, gerakan untuk menumbuhkan pengusaha-pengusaha tangguh inilah sesungguhnya yang harus terus digelorakan secara nasional dan juga setiap daerah.
Karena itu, saat ini Pemerintah Kota Sukabumi menargetkan sebanyak 1.500 wirausaha dalam lima tahun. Penumbuhan wirausaha baru kedepan berbasis tiap kelurahan atau yang diprogramkan Kelurahan enterpreneurship Center (Sukabumi Kece). Sehingga, mahasiswa Poltek bisa mendukung program itu.
Program itu juga untuk menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0, di mana terjadi disrupsi atau perubahan fundamental dalam perilaku atau aktivitas masyarakat. Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata ke dunia maya.
Fenomena itu, ungkap Andri, berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Di Indonesia juga anak-anak muda mulai merintis start up bidang aplikasi teknologi online. Bahkan, telah ada empat perusahaan yang sudah menjadi unicorn level dunia yang menjadi kebanggaan.
” Mudah-mudahan keberhasilan para generasi muda dalam membangun usaha rintisan tersebut menjadi contoh dan motivasi,” tutur Andri. Sehingga ke depan akan muncul pengusaha-pengusaha sukses atau teknopreneur dari Politeknik Sukabumi.
Direktur Politeknik Sukabumi Nonda Muldani menerangkan, dalam seminar ini ditampilkan karya inovasi dari mahasiswa teknik elektro. Ke depan mereka dapat menjadi teknopreneur yang mengharumkan nama baik poltek serta Kota Sukabumi.
Nonda menerangkan, karya mahasiswa poltek telah ada yang digunakan dalam kehidupan. Misalnya, alat pendeteksi limbah air sungai yang kini tengah dikerjasamakan dengan dinas di Sukabumi. (rol)
====
ibuan Warga Hadiri Puncak Milennial Road Safety Festival
Ahad 17 Mar 2019 02:00 WIB
Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Christiyaningsih
0
0
Operasi Zebra. Anggota polisi menindak pengendara kendaraan roda dua yang melakukan pelanggaran lalu lintas. ilustrasi
Operasi Zebra. Anggota polisi menindak pengendara kendaraan roda dua yang melakukan pelanggaran lalu lintas. ilustrasi
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Milennial Road Safety Festival ajang tingkatkan kesadaran keamanan berlalu lintas
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI– Ribuan masyarakat yang didominasi oleh kalangan generasi milennial menghadiri puncak acara Millenial Road Safety Festival (MRSF) di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi Sabtu (16/3). Momen tersebut dijadikan media untuk meningkatkan kesadaran kalangan milennial untuk tertib berlalu lintas.
Puncak MRSF di Kota Sukabumi diawali dengan proses penyerahan pataka millenial dari Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro kepada Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami. Meskipun dalam kondisi hujan namun kegiatan tersebut tetap berjalan dengan semarak.
“Generasi milenial berkumpul dalam acara ini bersama-sama mewujudkan Kota Sukabumi menjadi kota yang aman,” ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami. Upaya ini sejalan dengan visi pemerintah yakni mewujudkan Sukabumi yang religius, nyaman, dan sejahtera (renyah).
Menurut Andri, pemkot berharap masyarakat mampu menjaga ketertiban dan menjauhi pelanggaran. Sehingga program pemerintah mampu diserap dengan baik. Misalnya dengan menurunnya angka kecelakaan lalu lintas di jalanan.
Seperti diketahui, lanjut Andri, ada sekitar 30 ribu kasus kecelakaan secara nasional yang terus menerus terjadi setiap harinya. Karena itu pemerintah berharap generasi milenial mempu menghindari terjadinya kecelakaan.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan meskipun kegiatan dilaksanakan dalam suasana hujan namun tidak menyurutkan semangat kalangan milenial untuk hadir. Hal ini menunjukkan adanya semangat dari milenial untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas.
Kondisi ini membawa semangat kecintaan presiden kepada generasi milenial untuk mewujudkam Indonesia gemilang 2045 atau satu abad dari kemerdekaan. Selain itu keseriusan kaum muda menyiapkan diri di era perubahan global terus terjadi. Dalam momen ini juga ditampilkan berbagai stand kewirausahaan.