SUKABUMI — Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Sukabumi jumlahnya masih jauh dari kebutuhan kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami. Sukabumi terpaksa mengangkat guru honorer untuk membantu proses belajar mengajar.
‘’Kendala yang sangat krusial saat ini yaitu jumlah guru tidak sesuai dengan kebutuhan jumlah satuan pendidikan,’’ kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami pada saat gebyar pendidikan dan kebudayaan yang dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di GOR Korpri Kabupaten Sukabumi, Jumat (22/3).
Contohnya kebutuhan guru SD mencapai sebanyak 11.300 orang. Sedangkan Guru PNS hanya 4.220 orang. Jadi ada beberapa desa tidak ada satupun PNS seperti daerah selatan Sukabumi yang penjangkauannya memerlukan biaya tinggi.
“Karena itu, daerah mengangkat guru honorer yang diangkat berdasarkan domisili warga bersangkutan. Guru PNS biasanya berada di perkotaan dan belum merata,” cetusnya.
Marwan menambahkan, kekurangan guru juga terjadi pada tingkat SMP. Kebutuhan guru SMP sebanyak 6.000 orang tapi guru PNS hanya sebanyak 1.100 orang. Kondisi itu menjadi kendala tersendiri dalam pendidikan.
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, pengangkatan guru akan terus dilakukan terutama guru honorer. ‘’Target kami sampai 2023 akan selesai serta pada akhir tahun lalu sudah merekrut 117 ribu guru,’’ cetus dia. Sebanyak 90 ribu guru sekolah serta sisanya guru madrasah diangkat.
Muhadjir menjelaskan, untuk pengisian guru PNS di Sukabumi yang kekurangan akan dilakukan. “Perekrutannya dilakukan secara bertahap,” pungkasnya. (red)