
JAMPANG TENGAH — Pemerintah Desa (Pemdes) Bojongtipar Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, realisasikan Dana Desa (DD) tahap dua 2019 bidang fisik dan nonfisik. Seluruh kriteria pembangunan dilakukan Pemdes untuk meningkatkan taraf hidup masyarkat demi pelayanan prima.
“Untuk DD tahap dua 2019 saat ini kami membangun Pengaspalan Jalan Desa Kampung Pasir Nagrak RT 04/04 volume panjang 400 meter kali 2,5 meter dengan anggaran sekitar Rp. 140.000.000,-, dua titik rabat benton jalan lingkungan di Kampung Cibojong dengan volume panjang 300 meter dan 200 meter kali 1 meter, yang terakhir rabat beton jalan lingkungan di Kampung Artana volume panjang 450 meter kali 0,7 meter. Jadi total anggaran yang digunakan untuk tiga titik rabat benton sektar Rp. 50.000.000,-,” kata Kepala Desa Bojong Tipar Heri Husen diwakili Sekretaris Desa Bojong Tipar Endang Maulani kepada www.sukabumizone.com Kamis, (23/05).
Menurutnya, pembangunan tersebut telah menjadi skala prioritas pemdes hasil musyawarah dari tingkat kedusunan sampai tingkat kabupaten. “Tentunya, seluruh pembangunan yang kami lakukan merupakan hasil musyawaraha mupakan dengan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, disisi transparansi anggaran tutur Endang, pemdes telah melakukan proses pembangunan sesuai prosedur yang benar. “Diaman, kami selalu menjunjung asas transparansi publik dengan mengelar sosialisasi sebelum dan sesudah pelaksanaan pembangunan, memasang papan proyek, memasang prasasti, dan menggulirkan program PKT sesuai amanat pemerintah pusat,” tandasnya.
Ia beharap, seluruh pembangunan dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk menunjang ekonomi, pendidikan dan kesehatan. ” Kami juga mengimbau agar masyarakat turut memelihara hasil pembangunan yang telah dilakukan Pemdes,” imbuhnya.
Tambah Endang, meski dana desa telah digulirkan sejak lama namun tetap menjadi penomena besar di masyarakat dan menjadi sorotan utama. “Seiring meningkatnya anggaran maka, otomatis sistem akan meningkat, aturan dan regulasi semakin ketat. Ini yang menuntut kami harus semakin memperkuat sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni,” tambanya.
Disisi lain ia menegaskan, pemdes juga terus menggali potensi dari berbagai sektor salah satunya potensi agro bisnis. “Sampai saat ini potensi yang ada di desa kami terus digali. Seperti, potensi pertanian padi dan palawija, potensi perkebunan kopi, dan linnya. Mudah-mudahan penggalian potensi dapat menjadikan desa kami masuk pada selokan desa mengepung kota,” pungkasnya. (Agus)




