SUKABUMI — Lahan seluas dua hektare di sekitar kawasan bukit Bongas, Kampung Gegerbitung, Desa Gegerbitung, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi mengalami kekeringan. Dampaknya para petani mengalami kerugian sebab tanaman padinya mengalami gagal panen atau puso.
‘’Lahan pertanian di sini kesulitan sarana pengairan dari Mei 2019 lalu,’’ kata petani padi di bawah bukit Bongas, Kampug Gegerbitung, Ahmad Dayat (50) kepada wartawan, Sabtu (28/6).
Akibatnya lahan pertanian kekeringan yang menyebabkan sebagian tanaman padi tidak dapat berkembang dengan baik. Dayat menerangkan, para petani akhirnya memilih untuk panen lebih dini. Hal tersebut untuk mencegah kerugian yang lebih besar akibat kekeringan.
Namun, sebagian tanaman padi tidak dapat terselamatkan. Ia mencontohkan pada musim tanam kali ini dari 50 are atau 500 meter persegi hanya mampu menghasilkan 5 kuintal gabah kering panen. Padahal sebelumnya dari sawah seluas itu bisa mencapai 2,5 ton gabah kering panen.
‘’ Tahun ini kekeringan cukup parah sebab adanya pembangunan kandang ayam di Bukit Bongas,’’ cetus Dayat. Padahal pada tahun lalu meskipun kemarau namun tidak separah pada tahun ini.
Sehingga, petani berharap pembangunan kandang ayam di atas bukit dihentinkan. Hal itu dikarenakan pembangunan kandang ayam berdampak besar pada sarana pengairan pertanian warga.
Petani lainnya Daday (50) di Kampung Gegerbitung, Desa/Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi menambahkan, lahan pertanian yang terdampak kekeringan mencapai 2 hektare. ‘’ Mayoritas terkena dampak kekeringan akibat sarana pengairan yang mengering,’’ tutur dia.
Ia berharap adanya perhatian dari pemerinta terhadap permasalahan tersebut. “Misalnya dengan meninjau kembali rencana pembangunan kandang ayam di Bukit Bongas,” pungkasnya. (red)