SUKABUMI — Kondisi lahan pertanian yang mengalami kekeringan di Kabupaten Sukabumi awal Juli 2019 ini terus meluas. Hingga saat ini tercatat seluas 2.536 hektare lahan kekeringan serta 4.373 hektare yang terancam kekeringan.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi menyebutkan, lahan pertanian yang terkena dampak kekeringan terbagi ke dalam tiga tingkatan yakni ringan, sedang, serta berat. ‘’Hingga kini total lahan pertanian terdampak kekeringan seluas 2.536 hektare,’’ ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat kepada wartawan Senin, (1/7).
Rinciannya, kondisi kekeringan ringan seluas 1.022 hektare, kekeringan sedang 1.016 hektare, serta kekeringan berat seluas 422 hektare. Sementara luasan lahan pertanian terancam kekeringan mencapai 4.373 hektare. Sehingga total yang kekeringan dan terancam mencapai 6.909 hektare atau hampir 7.000 hektare. Apabila kekeringan terus terjadi, maka tingkatan kerusakan akan meningkat dari ringan ke sedang dan sedang ke berat.
“Lahan yang terdampak kekeringan kebanyakan tersebar di selatan Sukabumi yang rata-rata sawahnya tadah hujan. Lahan yang kekeringan serta terancam kekeringan, mendapatkan penanganan dan bantuan dari pemerintah. Terutama dengan bantuan pompanisasi untuk daerah yang masih terdapat sarana air,” tuturnya.
Harapannya lahan pertanian yang terancam kekeringan dapat terselamatkan serta tidak gagal panen atau puso. “Upaya ini dapat mencegah kerugian yang dialami petani akibat gagal panen,” tandasnya.
Sudrajat menuturkan, pada momen kemarau sebaiknya petani memang beralih ke tanaman palawija. “Pemkab Sukabumi juga tengah serius melakukan pengembangan kawasan buah-buahan,” pungkasnya. (rol)