Kejujuran merupakan sebuah kata yang indah di dengar. Namun, tidak seindah mengaplikasikan dalam kehidupan keseharian. Tidak pula berlebihan, bila ada yang mengatakan jujur semakin langka dan terkubur bahkan, tidak lagi menarik bagi kebanyakan orang begitu kata “Agus Maulana” yang kini menjabat sebagai Kepala Desa Buniwangi Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Menurut pria penerima Satya Lencana Karya Satya dari tiga Prisiden Rebuplik Indonesia ini, semua orang paham akan makna kejujuran tetapi begitu mudah mengabaikannya. Yang lebih berbahaya lagi adalah ketiak orang yang ingin dan selalu bersikap jujur. Akan tetapi, mereka belum sepenuhnya tahu apa saja yang termasuk ketegori kejujuran.
“Membangun kejujuran dalam kesadaran jiwa manusia itu sangatlah penting, entah itu jujur terhadap sesama manusia lainnya agar tercipta kenyamanan dalam melakukan segala tindakan nyata. Tapi, kita melihat kejujuran juga membuktikan bahwa ada yang menguntungkan bahkan merugikan orang lain dari hal jujur itu sendiri. Berbicara jujur adalah salah satu nilai positif yang manjur dalam kehidupan individualisme maupun secara universal,” ujar Agus yang juga pernah mengabdi sebagai Aparatur Negeri Sipil (ASN) dan menjabat sebagai Kepala Tata Usaha Dalam (Administrasi), Simak-BMN, Kasubag SPI di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Setukpa Lemdikpol Sukabumi kepada www.sukabumizone.com Senin, (08/07).
Lanjut Agus, salah satu keuntungan manusia jujur yakni mengangkat derajat bahkan harkat dan martabat, tentunya pula sebaliknya juga. “Sehingga, kejujuran terkait membuktikan bahwa harus saling menjadi dan memberikan nilai yang sangat bermanfaat bagi kehidupan itu sendiri,” ulas pria ramah yang memiliki hobi Badminton itu.
Dari awal ia mengabdi, kejujuran merupakan tonggak dari setiap langkahnya dan keberhasilan yang ditorehkan baik dalam memimpin maupun dipimpin. “Insya Allah, meski manusia tidak ada yang sempurna. Namun, jika diawali dari tekad yang kuat maka makna kejujuran dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata,” pungkasnya. (Ginanjar)