WARUNGKIARA — Pemerintah Desa (Pemdes) Tarisi Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, gencarkan pembangunan fisik di 2019. Program dengan tema “Tarisi Membangun” telah menorehkan hasil yang cukup pantastis. Dimana, terhitung sampai akhir 2019 ini diprediksi pembangunan fisik mencapai 80 persen.
Kepala Desa Tarisi Mad Halim mengatakan, capaian pembangunan di 2019 mejadi kebanggan tersendiri baginya. Sebab, dari tiga point pembangunan yang menjadi skala prioritas dan langsung dituangkan dalam rencana pembangunan jangka 6 tahun (RPJMDes) berjalan sesuai target.
“Alhamdulillah, dengan percepatan Program Tarisi Membanguna hingga akhir tahun ini pembangunan fisik mencapai 80 persen sesuai RPJMDes yang saya rencanakan dan janjikan kepada masyarakat di awal masa jabatan saya dulu,” kata Mad Halim saat disambangi www.sukabumizone.com Rabu (06/11).
Menurutnya, tiga point pembangunan yang menjadi skala prioritas sesuai harapan masyarakat baru terealisasi di 2019 adalah pembangunan Jembatan Gantung di Kampung Lewipanjang sepanjang kurang lebih 100 meter dengan anggaran sebesar Rp. 2,6 Milyar bersumber dari bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) 2019. “Selanjutnya, pengadaan Mobil Ambulance desa sebagai sarana penunjang kesehatan masyarakat. Lalu, di bidang pendidikan kami telah membangun dua unit Gedung Pendidkan Anak Usia Dini (PAUD),” paparnya.
Sisanya lanjut Mad Halim meliputi, pembangunan infrastruktur jalan desa, jalan lingkungan, Tembok Penahan Tanah (TPT), jembatan penghubung dan lain sebagainya. “Kami berharap di 2020 nanti seluruh pembagunan yang menjadi terget kami bisa tuntas secara maksimal baik dari Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), dana lintas sektoral maupun dana-dana yang bersumber dari bantuan lainnya,” ujar dia.
Ia menuturkan, pemdes memiliki “PR” pembangunan di 2020 mendatang yaitu, membangun akses Jalan Desa yang menjadi penghubung Kampung Cilimus ke Kampung Lewipanjang dengan volume panjang kurang lebih 1 Kilometer kali Lebar 3 meter. “Karena anggaran yang dibutuhkan cukup bersar sekitar Rp. 1,5 Milyar. Maka, kami berinisiatif untuk meminta bantuan anggaran dari Kementerian Maritim. DD itu sangat kecil nilainya jadi tidak mungkin dapat dibangun dari dana ini,” tuturnya.
Meski demikian apabila bantuan dari kementerian tidak ada tandas Mad Halim. Ia akan berusaha sekuat tenaga di 2021 untuk mewujudkan impian masyarakat di kedua kampung tersebut. “Saya bertekad sebelum habis masa jabatan di 2022 nanti jalan ini telah dibangun dan tidak ada pembangunan yang tertunda,” tandasnya.
Diakhir perbincangan ia menambahkan, pemdesa saat ini juga tengah menyalurkan DD Tahap Tiga 2019 di bidang fisik. ” Dana ini kami gunakan untuk membangun tujuh kriteria pembangunan diantaranya,
dua titik jembatan, satu titik jalan stapak, satu unit Geudung PAUD, dua titik TPT, dan satu titik jalan lingkungan,” tambahnya.
Ia berharap, seluruh pembangunan yang telah digodok dari Musyawarah tingakat kedusunan (Musdus) sampai Musyawarah di tingkat desa (Musdes) berjalan sesuai rencana. ” Kami harap, pembangunan yang menjadi target bisa berdampak pada Desa Tarisi lebih baik, maju dibarengi masyarakat yang sejahtera,” pungkasnya. (Ginda)