SUKABUMI — Organisasi Profesi Jurnalistik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sukabumi Jawa Barat (Jabar), bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi adakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Jurnalistik Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian di Hotel Salabintana Sabtu, (30/11).
Kegiatan yang dibuka Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami diwakili Kepala Dinas Komunikasi Informatikan dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Sukabumi R. Djoni Bangbang Sunyoto tersebut, dihadiri Kabid KIP Diskominfosan, Ketua PWI Jabar, Ketua PWI Kabupaten Sukabumi dan ratusan insan pers yang ada di Kabupaten Sukabumi.
“Kegiatan seperti ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi insan pers di Kabupaten Sukabumi. Selain itu, berdampak positif bagi kemajuan Kabupaten Sukabumi dalam menunjang potensi pariwisata sebagai salah satu aset utama yang dimiliki,” kata R. Djoni membacakan sambutan Bupati Sukabumi Sabtu, (30/11).
Menurutnya, bimtek akan membentuk iklim dan kehidupan jurnalistik yang sehat khsusunya di Kabupaten Sukabumi. “Arti penting dalam kegiatan ini bagi masyarakat dan pemerintah akan cukup besar. Misalnya, pendorong untuk meningkatkan industri wisata yang dapat membuka peluang tumbuhnya ekonomi dan pendapatan masyarakat,” ujar dia.
Lajut R. Joni, pemerintah dan PWI berharap membentuk dunia jurnalistik sehat secara soisial politik. Karya jurnalistik yang sehat harus syarat kritik sebagai masukan positif dalam pembangunan. “Atas dasar itu, kami berharapan tercipta kehidupan jurnalistik sehat, bermartabat dan berkah,” paparnya.
Di tempat yang sama, Ketua PWI Jabar Hilman Hidayat menjelaskan, Bimtek Jurnalistik yang diisi dengan Karya Latihan Wartawan (KLW), akan menambah pengetahuan tentang apa itu jurnalis, bagaimana penulisan berita yang memenuhi syarat pemberitaan dan lainnya. “Insan pers harus benar-benar memperhatikan etika-etika penulisan. Pasalnya, kesalahan penulisan akan berakibat fatal bagi sumber, masyarakat bahkan penulisnya sendiri,” tandasnya.
Ia mengimbau, insan pers tidak menyebarkan berita Hoax dengan menerbitkan pemberitaan hanya mengandalkan informasi simpangsiur. “Sebagai insan pers maka, harus melakukan cek dan ricek langsung ke lapangan ini yang harus diperhatikan dan dibedah pada bimtek ini,” imbuhnya.
Ia berpesan, tempuh prosedur yang benar menjadi seorang insan pers dengan mengikuti tahapan-tahapan pelatihan seperti KLW, UKW dan seterusnya. “Ini agar insan pers menjadi profesinal dalam bertugas serta memperoleh jaminan atau perlindungan baik dari PWI ataupun Dewan Pers,” pungkasnya. (Asep)