SUKABUMI KOTA — Data warga yang positif Covid-19 di Kota Sukabumi Jawa Barat, bertambah sebanyak delapan orang. Dengan demikian total warga Kota Sukabumi yang positif Covid-19 sebanyak 18 orang serta semuanya berkaitan erat dengan institusi negara di Sukabumi.
Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, saat menyampaikan perkembangan terkini kasus Covid-19 di Balai Kota Sukabumi, Sabtu (18/4).
”Pemkot mendapatkan hasil dari Labkes Provinsi Jawa Barat terkait 41 tes swab yang dilaksanakan,” kata Achmad Fahmi.
Dari 41 tes swab yang dilakukan hasilnya ada sebanyak 8 orang warga Kota Sukabumi dinyatakan positif berdasarkan tes swab. Ke delapan orang dinyatakan positif seluruhnya masih terkait erat kluster institusi negara di wilayah Kota Sukabumi.
Fahmi menjelaskan, meskipun sekarang mulai merambah ke beberapa kecamatan, dikarenakan yang positif berdasarkan hasil swab tidak tinggal di komplek asrama institusi negara itu. Dalam artian mulai berkembang tidak hanya di satu kecamatan ke beberapa kecamatan lain, sesuai domisili pasien yang dinyatakan positif.
”Tentunya dibutuhkan kewaspadaan warga untuk melaksanakan protokol kesehatan yang maksimal dalam kerangka mencegah serta memutus penyebaran mata rantai penyebaran Covid 19,” ujarnya.
Rinciannya 5 laki-laki dan tiga orang wanita. Seluruhnya sudah berada dan ditangani di ruang isolasi rumah sakit di Kota Sukabumi. Jadi total jumlah positif di Kota Sukabumi sebanyak 18 orang dan satu orang telah dinyatakan sembuh seta telah kembali ke rumah pribadi.
Saat ini total yang di rawat di rumah sakit sebanyak 17 orang. Karena itu, warga diharapkan ketika tidak ada kepentingan mendesak lebih baik di rumah menjaga physical distancing dan doa terbaik untuk keselamatan semua.
” Penanganan tentu saja kami akan melipatgandakan seluruh potensi yang ada,” tutur Fahmi. Termasuk juga akan terus mengingatkan warga terkait pentingnya memiliki perhatian khusus dalam penyebaran virus Covid-19 ini.
Apalagi, ungkap Fahmi, Gubernur Jabar juga menghubungi agar Kota Sukabumi melakukan pemetaan. Khususnya apakah sudah perlu melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau akan melakukan tahapan-tahapan yang lainnya. ”Karena sekali lagi, kajian epidemiologis perlu dilakukan dalam menetapkan PSBB,” imbuh dia.
Di sisi lain, pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Sukabumi mencapai sebanyak 25 orang. Rinciannya sebanyak 21 orang selesai pengawasan serta 4 orang masih dalam pengawasan.
Sementara orang dengan pemantauan (ODP) sebanyak 215 orang. Rinciannya sebanyak 192 orang selesai dalam pemantauan serta 21 orang masih dalam pemantauan. (rol)