SUKABUMI KOTA — Kota Sukabumi tetap mewaspada potensi gempa di tengah pandemi Covid-19. Hal itu mengingat pada Jumat (15/5) dan Sabtu (16/5) tercatat sebanyak empat kali gempa yang berpusat di Sukabumi.
Data dari Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jumat tercatat ada sekitar 4 kali gempa susulan dengan titik lokasi gempabumi serta kekuatan bervariasi. ” Pada Jumat di wilayah Kota Sukabumi diguncang 4 kali Gempa Susulan di tengah masa Covid-19,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, Minggu (17/5).
Berikut titik lokasinya pertama magnitudo 2.4 terjadi pada pukul 20.20 WIB dengan Lokasi 7.11 LS, 106.94 BT, 20 kilometer Tenggara Kota Sukabumi dengan kedalaman 4 kilometer. Kedua magnitudo 3,2 Sabtu sekitar pukul 16.04 WIB, lokasi 7.14 LS, 106.92 BT, 24 kilometer Barat Daya Kota Sukabumi dengan kedalaman 1 kilometer.
Ketiga gempa magnitudo 2,6 pada pukul 00:20 WIB, lokasi 7.12 LS, 106.92 BT, 22 kilometer Barat Daya Kota Sukabumi, dan kedalaman 3 kilometer. Terakhir gempa magnitudo 2.4 pukul 02:27 WIB, titiknya 7.13 LS, 106.94 BT, 23 km Tenggara Kota Sukabumi serta kedalaman 8 kilometer.
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan bervariasi itu harus disikapi dengan upaya kesiapsiagaan. Misalnya seperti apa yang harus dilakukan kini ditengah merebaknya situasi menghadapi pandemi corona yang sedang terjadi diwilayah Sukabumi.
Rencana kesiapsiagaan gempa atau tsunami dalam masa pandemi Covid 19 lanjut Zulkarnain, setidaknya meliputi empat hal. Pertama memastikan rumah sakit serta lokasi nya yang menangani Covid-19 berada di daerah aman serta tahan gempa.
Selanjutnya ia memastikan kapasitas tempat evakuasi sementara dan tempat evakuasi akhir telah dilakukan disinfeksi sebelum bencana. Selain itu lokasi aman serta aman dari ketersediaan sarana seperti air bersih, alat cuci tangan sabun dan atau hand sanitizer.
Ketiga ujar Zulkarnain, memastikan sarana serta prasarana dan protokol pekerja sosial yang akan memberikan dukungan evakuasi terproteksi. Caranya cadangan alat pelindung diri (APD) saat membantu serta termometer sebagai bagian dari alat yang diperlukan.
Upaya lainnya sambung Zulkarnain, memastikan rencana evakuasi serta protokol kesehatan bagi masyarakat. Misalnya dengan tetap jaga jarak, wajib menggunakan masker dan menjaga kebersihan. Terakhir memastikan evakuasi yang akan dilakukan berdasarkan golongan yang terdampak misalkan yang orang dalam pemantauan (ODP) pasien dalam pengawasan (PDP) serta orang tanpa gejala (OTG).
Ia menuturkan, kejadian itu menunjukkan harus adanya kesiapsiagaan bencana gempa bumi khususnya di tengah pandemi Covid-19. Hal ini untuk menekan munculnya korban jiwa maupun materiil akibat bencana.
Terlebih di wilayah Sukabumi ada patahan atau sesar Cimandiri. Dampaknya sering kali wilayah Kota Sukabumi mengalami bencana terutama gempa bumi serta longsor. (rol)