SUKABUMI –Jumlah santri yang terpapar Covid-19 di Ponpes Unggul Albayan Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus bertambah. Pada Jumat (6/11) sore tercatat ada sebanyak 212 orang santri positif Covid-19.
”Data terakhir diangka 212 orang santri positif Covid-19,” ungkap Koordinator Bidang Data dan Informasi pada Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Sukabumi Andi Rahman.
Data itu berdasarkan hasil swab lembaga berbeda. Di antaranta RS Bhayangkara, Prodia, dan Labkesda. Satgas akan melakukan upaya serius untuk penanganan Covid-19 di pesantren itu.
Andi menerangkan, santri yang positif harus diisolasi dan negatif akan dilakukan swab kedua. Jumlah keseluruhan santri yang menjalani swab ada 348 orang santri.
“Awalnya ada informasi ke Satgas bahwa ada yang positif anak sekolah Ponpes Al-Bayan di Cibadak,” tutur Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara yang merupakan bagian dari Satgas. Selanjutnya, satgas melakukan investigasi yakni tracing dan tracking di lingkungan pesantren.
Ia mengatakan, satgas juga melakukan koordinasi dengan sekolah. Hasilnya di ponpes ini ada santri positif Covid-19 serta jumlahnya hampir setengah dari siswa.
Data yang sudah keluar pada Jumat pagi sebanyak 124 siswa positif Covid-19. Ratusan santri ini terpapar Covid-19 berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan mandiri oleh pesantren.
Para santri, diduga terpapar Covid-19 dari salah satu kegiatan olahraga yang digelar di dalam lingkungan Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan. Diduga penyebaran berasal dari santri yang bergantian menggunakan alat olahraga.
“Para santri tidak ada gejala tetapi akan dipastikan oleh dokter Al-Bayan,” ujar Rika. Rencananya santri akan diperiksa lagi ada yang bergejala atau tidak.
Penanganan Satgas nanti akan memprioritaskan guru untuk dilakukan swab. Selanjutnya akan digelar swab masif yang dilakukan Pemprov melalui Pemkab Sukabumi.
Sebanyak 57 orang santri di Pondok Pesantren Unggul Al Bayan di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi dinyatakan positif Covid-19. Dampaknya kini pesantren menerapkan standar protokol kesehatan ketat dan meniadakan untuk sementara proses pembelajaran tatap muka.
”Memang benar terdapat santri terkonfirmasi Covid-19,” tutur Pimpinan Pondok Pesantren Unggul Al Bayan Cibadak Sukabumi KH Heriyanto kepada wartawan dalam keterangan persnya, belum lama ini. Ia berdoa semoga yang terkonfirmasi itu segera sembuh dan dapat beraktivitas kembali seperti sediakala.
Pesantren Unggul Al Bayan kata Heriyanto, sejak awal telah membentuk Tim Satgas Covid-19 yang bertugas menyusun serta menerapkan langkah-langkah mitigasi dengan mengacu pada protokol penanganan Covid-19 yang diterbitkan oleh pemerintah. Di antaranya, melakukan monitoring dan mengambil langkah lebih lanjut yang diperlukan sesuai dengan perkembangan situasi yang terjadi.
Untuk memastikan kesehatan santri lanjut Heriyanto, telah dilakukan Swab PCR test kepada seluruh santri yang dilakukan laboratoium RS Bhayangkara Brimob yang berjumlah 318 orang. Hasil Swab PCR sementara terdapat sebanyak 57 santri terkonfirmasi positif covid-19 dan kondisi santri itu pada saat ini sehat.
Berkaitan dengan adanya kejadian santri terkonfirmasi positif covid itu ungkap Heriyanto, Al Bayan telah melakukan proses disinfeksi di seluruh area dan menghentikan aktivitas proses belajar mengajar sementara waktu. “Upaya lainnya berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait termasuk Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 dan Dinkes Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.(Sep)