BANTARGADUNG — Pemerintah Desa (Pemdes) Mangunjaya Kecamatan Bantargadung Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, gelar pelantikan ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Aula Desa Mangunjaya belum lama ini.
Proses dan pengambilan sumpah dilakukan langsung Plt Camat Bantargadung Subarna, yang disaksikan unsur Muspika, Babinsa, Babinmas, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan kelembagaan lainnya.
Kepala Desa Mangunjaya Dade Solehudin diwakili Kasi Pemerintahan Edi mengatakan, Ketua BPD yang dilantik saat ini atas nama Dede Burhan Kamal yang merupakan Ketua BPD lama dan kembali terpilih pada masa bakti 2001-2026. “Kelebihannya, kami tidak perlu penyesuayan kembali sebab terpilih kembali ketua yang lama. Ya, tinggal melanjutkan saja dan untuk saat ini ada dua pergantian anggota BPD baru ” kata Edi kepada www.sukabumizone.com Kamis, (4/02/2021).
Ia memaparkan, tujuan diadakanya pelantikan tersebut yakni untuk mengukuhkan kembali BPD baru dengan habisnya masa bakti BPD lama. Pelantikan BPD ini sangat penting dilakukan karena demi pengawasan pemdes dan menjadi penampung aspira masyarakat.” Selain itu, dalam perencanaan pembangunan baik fisik maupun non fisik itu tidak terlepas dari peran dan fungsi BPD,” ulasnya.
Ia berharap BPD yang baru lebih interaktif dan komunikatif bisa terus Bersinergi dengan pemdes untuk kemajuan Desa Manggunjaya ke arah yang lebih baik. “Bukan berarti selama ini kinerja BPD tidak baik akan tetapi bisa lebih di tingkatkan lagi,” paparnya.
Di tempat yang sama Plt Camat Bantargadung Subarna mengungkapkan, semoga BPD yang baru dilantik ini bisa menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik serta bisa betul-betul memahami aturan yang ada. “Mulai dari peraturan perundang-undangan, Perda dan lainnya,” cetusnya.
Ia meminta, BPD bisa benar-benar menjadi wadah untuk menampung aspirasi dari masyarakat dan bisa memperjuangkannya.” Jangan sampai ada ego ke wilayahan harus betul-betul tahu mana yang harus diutamakan dan jika ada kesalah pahaman antara pemdes dan masyarakat diharapkan BPD bisa menjadi penengah, “pungkasnya. (Ginda Ginanjar)