CIKEMBAR — Pemerintah Desa (Pemdes) Bojongkembar Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, gelar Deklarasi Gotongroyong untuk menjalin Kebersamaan dan cintai kebersihan lingkungan di Aula Desa Bojongkembar Sabtu, (05/06/2021).
Dari pantauan www.sukabumizone.com, kegiatan turut dihadiri Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pendamping Desa (PD), Pendamping Lokal Desa (PLD), Karangtaruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Babinsa, Bhabinkamtibmas, RT dan RW se-Desa Bojongkembar.
Kades Bojongkembar Solehudin Wahid mengatakan, bahwa melalui Deklarasi Gotongroyong dirinya ingin menyadarkan masyarakat bersama-sama untuk mencintai lingkungan sesuai Visi dan Misi pada saat awal menjabat sebagai Kades.
“Upaya ini merupakan program dan Visi saya sendiri pada saat pertama kali menjabat jadi Kades. Dimana Visi ini berisikan Gotongroyong membangun Desa Bojongkembar yang adil, jujur dan transparan,” kata Solehudin saat diwawancarai www.sukabumizone.com usai pelaksanaan kegiatan Sabtu, (05/06).
Ia menjelaskan, ada 8 poin Deklarasi Gotongroyong yang harus dilaksanakan secara bersama-sama diantaranya, saling membantu membenahi rumah warga yang hancur akibat terkena musibah, saling membantu membersihkan got atau selokan yang tersumbat, gotongroyong membangun fasilitas umum, membersihkan sarana peribadatan dan lainya. “Itulah sebagian poin Deklarasi Gotongroyong yang kami ikrar tadi, ditutup dengan penandatanganan bersama,” jelasnya.
Lajut Solehudin, setelah Deklarasi Gotongroyong tuntas dilaksanakan, pihaknya melanjutkan acara tersebut dengan pembagian insentif RT dan RW se-Desa Bojongkembar. “Sesudah kegiatan yang pertama dilaksanakan, acara kami lanjutkan dengan pembagian insentif kepada 56 orang Ketua RT dan 10 orang RW,” imbuhnya.
Disinggung terkait pencemaran lingkungan akibat sampah ia menuturkan, bahwa dirinya sudah mengajukan mesin pembakar sampah untuk tingkat RW ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH). “Alhamdulillah, pengajuan saya sudah di ACC dan mendapat batuan satu buah mesin pembakar sampah,” tuturnya.
Ia berharap, jika memungkinkan ada hibah tanah 500 meter dari lingkungan maka, mesin tersebut akan diberikan kepada mayarakat untuk dikelola dengan benar. “Selain guna membakar sampah mesin inipun berfungsi hasil pembakaran sampah tadi bisa menjadi pupuk organik. Besar harapan saya ke depan, bisa memiliki mesin pembakaran sampah ini lebih banyak. Sehingga bisa ditempatkan di tiap RW se-Desa Bojongkembar guna mencegah pencemaran lingkungan,” pungkasnya. (Kusnandar)