
WRUNGKIARA — Pemerintah Desa (Pemdes) Sirnajaya Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, gelar pemilihan serta pembentukan Ketua Karangtaruna baru masa bhakti 2021-2026 di Madrasah Diniyah Alkhoeriyah Kampung Cilandak RT 001/004 Desa Sirnajaya belum lama ini.
Kepala Desa (Kades) Sirnajaya Dirman Sudirman melalui Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Ramdan Supriatman mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan atas dasar masa kinerja Ketua Karangtaruna yang lama dalam membatu berjalannya roda Pemerintahan Desa (Pemdes) Sirnajaya yang telah habis di tahun ini. “Pelaksanaan pemilihan serta pembentukan Ketua Karangtaruna baru digelar pada 28 Oktober 2021 bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda,” kata Ramdhan kepada www.sukabumizone.com Sabtu, (30/10/2021).
Ia menjelaskan, acara pemilihan Ketua Karangtaruna baru digelar secara Demokrasi seperti Pemilihan Umum (Pemilu) pada umumnya. “Dimana, dalam kegiatan ini berbagai media diadakan seperti surat undangan bagi Bakal Calon (Balon) dan warga, Surat Suara, Bilik Suara, Kotak Suara dan juga poto para Balon dan nomor urutnya,” jelasnya.
Ia menuturkan, ada tujuh Balon yang terdaftar menjadi Ketua Karangtaruna baru masa bhakti 2021-2026. Dimana ke tujuh Balon itu diambil satu orang dari tiap kedusunan serta tiga orang warga sebagai pendampingnya. Selain itu, kegiatan juga turut dihadiri Perangkat Desa, BPD, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Ketujuh Balon tersebut diantaranya Eman Sulaeman, Alen Ruslandi, Muhamad Ridwan, Ila Susilawati, Deri Gantinayasa, Tersna Muhamad E.A serta yang terakhir Muhamad Amar. Dari ketujuh Balon ini, suara paling banyak diraih oleh Deri Gantinayasa menjadi Ketua Karangtaruna baru dengan nomor urut lima,” paparnya.
Dengan terbentuknya ketua serta Keanggotaan Karangtaruna baru diharapkan bisa selalu bersinergis antara Pemdes, Karangtaruna juga seluruh warga Desa Sirnajaya. “Semoga ke depan struktur Karangtaruna baru bisa Kompak, berkualitas, peduli serta bisa menyerap aspirasi masyarakat juga mendukung penuh setiap program yang diluncurkan pemerintah,” pungkasnya. (Kusnandar)




