” Berharap Ada Bantuan dari Hamba Allah SWT”
GUNUNGGURUH — Keberadaan sarana ibadah (Masjid) di lingkungan sekolah sangat dibutuhkan. Disamping sebagai tempat ibadah wajib umat Islam, keberadaan masjid di sekolah juga digunakan sebagai tempat pembentukan karakter siswa yang berahklak mulia. Salah satunya, Masjid Daarul Rasyid yang terdapat di Sekolah Menegah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Gunungguruh Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Selasa, (04/01/2022).
Hubungan Masyarakat (Humas) SMKN 1 Gunungguruh Gimin yang kerap disapa Pakle mengatakan, sebenarnya SMKN 1 Gunungguruh sudah memiliki masjid yang dibangun pada 2012 silam. Namun, seiring perkembangan sekolah khususnya jumlah siswa yang setiap tahun bertambah akhirnya, masjid yang ada sudah tidak mampu menampung jumlah jemaah.
“Awal berdirinya SMKN 1 Gunungguruh ini hanya memiliki puluhan siswa saja, akan tetapi saat ini sudah mencapai 1.520 siswa sehingga, masjid yang sudah ada tidak mampu menampung jemaah yang ada. Maka di 2019 pada masa kepemimpinan Pak Cece Supriadin di programkan untuk membangun masjid baru dengan ukuran yang cukup luas agar dapat menampung jemaah lebih banyak,” kata Pakle Gimin kepada www.sukabumizone.com Selasa, (04/01).
Ia menjelaskan, pembangunan mesjid tersebut dilaksanakan dengan tahap Cut and Field. Dimana kondisi lahan yang tidak rata bahkan cenderung berupa bukit. Kemudian dilajutkan dengan penggalian pondasi, struktur tiang dan rangka baja.
“Seperti yang kita ketahui di 2020 pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, sehingga berdampak pada semua sektor baik itu sektor perekonomian, pendidikan, kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. Akhirnya pembangunan mesjid dihentikan selama satu tahun lebih. Sampai di sini bisa dibilang pembangunan masjid tahap satu,” jelasnya.
Ia menuturkan, seiring dengan pergantian pimpinan karena rotasi jabatan pada 2021, maka pembangunan Masjid Daarul Rasyid tahap dua mulai dikerjakan kembali di bawah kepemimpinan Ade Rusliana dengan diketuai oleh Sunardi S.T sebagai Wakil Kepala (Waka) sarana.
“Program ini bertujuan untuk melanjutkan pembangunan madjid yang memang sangat dibutuhkan dan merupakan prioritas utama. Sebab jika dibiarkan terlalu lama, struktur baja yang sudah berdiri juga belum ada atapnya akan semakin berkarat dan menjadi rusak. Untuk itu dengan bermodalkan niat dan semangat beribadah untuk memiliki masjid lebih besar maka, dimulailah pembangunan masjid tahap 2,” tuturnya.
Lanjutnya, dana pembangunan masjid yang direncanakan menelan dana hampir 2 M, bersumber dari dana infaq orang tua siswa, infaq guru, karyawan, infaq serta wakaf dari para alumni SMKN 1 Gunungguruh. “Selain itu, sumbangan juga didapat dari rekan industri pasangan, infaq dari bapak pengawas, pembina, dan donatur lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya,” tandasnya.
Ia menuturkan, pembangunan Masjid Daarul Rasyid dari tahap 1 dan 2 itu sudah menyerap anggaran mencapai ratusan juta rupiah. “Jika dikalkulasikan dana yang terserap pada pembagunan masjid ini sudah mencapai Rp 650 juta. Namun, untuk sampai tahap finishing masih membutuhkan anggaran yang cukup besar. Sehingga kami masih membutuhkan uluran tangan dari semua pihak baik para donatur, pemerintah maupun instansi terkait lainya,” ibumhnya.
Ia berharap, pada masa kepemimpinan kepala sekolah yang baru yakni Ai Sumarni, pembangunan Masjid Daarul Rasyif SMKN 1 Gunungguruh dapat dilanjutkan sampai finishing. “Seperti yang tertulis dalam Hadis Riwayat H.R Ibnu Majah (Barang siapa membangun masjid karena Allah, walaupun sebesar lubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, niscaya Allah akan bangunkan baginya rumah seperti masjid yang ia bangun) maka dari itu, mari bersama-sama kita berlomba-lomba dalam kebaikan,” pungkasnya. (Kusnandar)