BANTARGADUNG — Masyarakat Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat, saat ini mengharapkan bantuan pembangunan saluran irigasi permanen yang berlokasi di Kampung Lengkob RT 06/01. Sebab, saluran irigasi saat ini belum mampu menyuplai air dengan maksimal karena dibangun manual, Sabtu (04/06/2022).
Salah seorang petani asal Kampung Lengkob Ujang mengatakan, akibat belum adanya saluran irigasi permanen, berdampak buruk terhadap area persawahan masyarakat. Dimana, saat musim hujan sawah masyarakat menjadi genangan air. Karena air meluap dari saluran irigasi yang kondisinya terus mengalami pendangkalan, dan ketika musim kemarau datang suplai air yang mencukupi.
“ Dengan irigasi seadanya, pengairan sawah masyarakat tidak berjalan normal. Jika musim penghujan areal persawahan akan terendam luapan air dari saluran, dan ketika kemarau akan mengalami kekeringan,” terangnya.
Lanjut Ujang, padahal mayoritas warga disini bergantung pada sawah. Jika area persawahan mengalami hambatan seperti terendam air atau kekeringan, maka akan berimbas pada kerugian petani sehingga guncangan ekonomi pun dirasakan.
” Kami berharap kepada pemerintah agar saluran irigasi ini dapat dibangun secara permanen,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala desa Bantargebang H. Dedi Mulyadi saat di sambangi www.sukabumizone.com di Kantor desa memaparkan, memang benar warga sedang mengharapkan pembangun irigasi permanen. Sebab, dengan irigasi seadanya membuat hasil pertanian mereka tidak maksimal.
“ Usulan para petani memang ingin memiliki irigasi, karena jika irigasinya permanen maka penyaluran air kearea persawahan mereka dapat berjalan optimal, dengan begitu roda perekonomian masyarakat akan mengalami peningkatan, dan keberadaan irigasi tersebut sangat vital bagi warga kami karena dapat mengairi sawah kurang lebih seluas 200 hektar, kalau irigasi nya berjalan maksimal para petani dapat tiga kali musim panen,” paparnya.
Ia melanjutkan, mengenai bantuan pembangunan irigasi, pihaknya sudah mengajukannya kepada dinas terkait, hanya saja belum ada realisasinya.
“ Kami sangat berharap kepada pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun daerah, melalui dinas terkait agar dapat merealisasikan pembangunan tersebut demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Ginda Ginanjar)