WARUNGKIARA — Daerah Sukabumi memiliki beragam jenis makanan, dari yang tradisional hingga modern. Untuk makanan tradisional, terdapat kekhasan dari bahan bakunya yang tak sulit dicari, diantaranya Enye.
Enye yang berbahan dasar Singkong memiliki tekstur lebih kasar dengan aroma yang kuat. Cara pembuatan Enye begitu sederhana, Singkong mentah diparut kemudian dicetak di atas daun setelah itu baru dikukus lalu di jemur hingga hilang kadar airnya.
Cemilan ini terbilang sudah sangat jarang ditemui saat ini. Bagi yang ingin menikmatinya maka, di Desa Girijaya Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi, menjadi tempat tujuan yang tepat. Sebab, desa tersebut menjadi salah satu sentra pengrajin makanan tradisional tersebut. Meskipun, rata-rata warga di desa itu membuat Enye untuk konsumsi bukan dijual.
Salah seorang pengrajin Enye asal Desa Girijaya Hanif (46 tahun) menuturkan, disela kegiatannya bertani, ia juga selalu menyempatkan untuk membuat Enye. Menurutnya, dari 10 Kilogram Singkong biasa menghasilkan dua toples besar Enye.
Lanjuta Hanif, proses membuat Enye tak membutuhkan waktu lama sehingga pada siangnya dibuat maka, sorenya sudah bisa dinikmati. Enye yang memiliki rasa renyah dan khas itu cenderung dimasak dengan cara digoreng. “Pulang bertani sambil istirahat bisa menikmati makanan ini,” ujarnya.
Karena tak menjualnya, tak ayal Hanif selalu menyuguhkan Enye goreng itu kepada tamu yang berkunjung ke rumahnya. Selain enye ada makanan tradisional lain yang berbahan dasar Singkong yakni, Kicimpring. Tentunya antara Enye dan Kicimpring banyak perbedaanya.
“Enye ini berbeda dengan Kicimpring yang dimasak dulu Singkongnya kemudian di olah. Kalau Enye dibentuk dulu baru dikukus dan dibentuknya pun di atas daun pisang jadi lebih terasa alaminya,” pungkasnya.
Penulis : Juliansyah
Editor : Andi