NYALINDUNG — Goa Buniayu merupakan salah satu tempat wisata alam yang bisa dibilang cukup mempesona. Goa tersebut menyajikan keindahan alam di perut bumi dengan ornamen-ornamen yang telah terbentuk selama puluhan bahkan jutaan tahun silam.
Tak dapat dipungkiri Sukabumi memiliki banyak tempat-tempat wisata alam yang cukup eksotis dan menarik untuk di kunjungi. Tak heran, jika banyak wisatawan yang datang ke daerah ini, baik wisatawan dalam negeri maupun dari wisatawan luar negeri. Terdapat sejumlah tempat yang dapat dikunjungi, salah satu tempat yang memiliki pesona keindahan alam tersembunyi yang wajib dikunjungi adalah Goa Buniayu untuk berwisata ekstrem memasuki perut bumi.
Saat www.sukabumizone.com berserta perangkat Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, hendak mengeksplor Goa Buniayu langsung disambut ramah pihak pengelola termasuk pemandu, Selasa (30/08/2022).
Tidak hanya itu, tim diarahkan langsung untuk memakai perlengkapan sesuai standard operasional. Selanjutnya, pemandu langsung memberikan arahan terkait rute dan teknis-teknis keselamatan ketika di dalam Goa Buniayu.
Pemandu Goa Buniayu Iwan menuturkan, Goa Buniayu memiliki arti kecantikan yang tersembunyi dan berasal dari kata “Buni” yang berarti sembunyi dan “Ayu” yang berarti cantik.
Iwan menjelaskan, goa tersebut lebih dikenal dengan nama Goa Cipicung, karena lokasinya yang berada di Kampung Cipicung. Namun, goa ini juga dikenal dengan nama Goa Siluman. Pasalnya goa ini pernah dijadikan lokasi syutting film “Si Buta Dari Goa Hantu”, mungkin ini salah satu alasan kenapa gua ini disebut sebagai Goa Siluman.
” Namun, setelah dikelola oleh Perum Perhutani, goa ini berubah nama menjadi Wisata Wana Goa Buniayu,” katanya, Selasa (30/08/2022).
Saat tim dari kecamatan memasuki Goa Buniayu, seketika langsung disajikan dengan keindahan Goa Buniayu, mulai dari Ornamen bebatuannya serta perjalanan melalui bebatuan dan lorong sempit, sehingga dibutuhkan cukup tenaga yang super ekstra.
Menurut sejarah, Goa Buniayu memiliki luas areal sekitar 10 hektar. Goa ini pertama kali disusuri pada tahun 1982 oleh Ahli Goa Indonesia bersama penelusur dari Federasi Speologi Perancis, Goerge Robert dan kawan-kawan. Sampai saat ini terdapat beberapa goa yang berhasil dipetakkan, diantaranya Goa Cipicung, Kumbang Lanang, Goa Nyangkut, Goa Adni, Gua Bibijilan, Goa Karsim, Goa Gede dan masih banyak lagi.
Namun hanya Goa Buniayu inilah yang menjadi idaman para wisatawan karena memiliki keindahan ornamen alami diantaranya, terdapat stalaktit, stalakmit, flow stone, garundam, serta ornamen lain yang dapat membuat kagum para wisatawan.
Selain itu, saat akan menuju goa ini pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan dan pepohonan yang rindang serta menyejukkan.
Terdapat dua cara untuk melakukan penelusuran ke dalam Goa Buniayu. Yaitu, penelusuran goaminat umum (Goa Angin-penelusuran horizontal).
Di sini pengunjung akan dihadapkan dengan medan yang tidak terlalu sulit karena, hanya perlu menggunakan sepatu boot dan di dalam anda akan dimanjakan dengan pemandangan stalaktit dan stalakmit yang indah dan mempesona.
Selanjutnya penelusuran goaminat khusus atau dalam (Goa Kerek-penelusuran vertikal–horizontal). Bagi pengunjung yang menyukai tantangan, perlu mencoba penelusuran goa kerek ini. Pengunjung diajak menuruni goa dan menelusuri goa selama 4 jam dengan perjalanan yang bervariatif, mulai dari jalan yang berbatu, berlumpur, serta melawati sungai di dalam goa. Berhati-hatilah saat melakukan penelusuran karena banyak jalan licin dan terjal yang cukup rawan.
Tidak hanya itu, goa ini juga memiliki pesona yakni, memiliki tiga zona, yaitu zona terang, zona senja, dan zona gelap abadi. Pada zona terang, pengunjung akan dimanjakan berbagai ornamen menarik dengan bentuk yang beragam. Selanjutnya pengunjung akan mendapati zona senja, dimana pada lokasi ini cahaya sudah mulai sulit masuk ke dalam, kemudian pada zona terakhir yakni, zona gelap abadi.
Sesuai dengan namanya, cahaya matahari sudah tidak terlihat lagi. Seketika momen tersebut terbilang menjadi “Filosofi pada kehidupan manusia”, bahwa ketika nanti manusia dikuburkan akan nampak terlihat gelap gulita.
Sementara itu, di tempat yang sama saat diwawancara www.sukabumizone.com, Sekretaris Camat Nyalindung Mamay Komaruddin mengatakan, sangat bangga akan ciptaan Tuhan seindah Goa Buniayu.
” Apalagi wisata Gua Buniayu ini terletak di Wilayah Nyalindung. Sehingga, untuk ke depannya kami bersama pihak-pihak terkait sebisa mungkin akan mendorong pengembangan potensi wisata di Gua Buniayu termasuk dari segi fasilitas,” tuturnya.
Penulis : Juliansyah
Editor : Reiza