CIKOLE, sukabumizone.com – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi Raya terpaksa harus menanggung kecewa. Hal itu lantaran Ketua DPRD Kota Sukabumi tidak bisa hadir dan hanya menanggapi aksi unjuk rasa mereka secara virtual.
Ketua PD KAMMI Sukabumi Raya, Ujang Hidayatullah menegaskan merasa kecewa kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi, lantaran dari puluhan anggota dewan yang duduk di gedung perwakilan rakyat ini hanya ada satu orang yang menemui massa aksi di depan gedung dewan tersebut. Terlebih Ketua DPRD hanya menanggapi secara virtual melalui aplikasi video call whatsapp.
“Saya merasa kecewa kepada DPRD Kota Sukabumi. Hanya ada satu orang anggota dewan yang menemui massa aksi, dan bahkan ketua dewan hanya menanggapi melalui video call,” tandasnya kepada sukabumizone.com, Jum’at (2/9/2022).
Padahal menurut Ujang, gerakan yang dilakukan adalah suatu bentuk gerakan membela rakyat. Ada empat isue yang mereka suarakan. Di antaranya, pertama menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kedua mendesak pemerintah untuk bisa mengendalikan harga-harga bahan pokok dilapangan, ketiga memdesak kepada pemerintah pusat untuk menghentikan proyek strategis nasional agar anggaran dialihkan kepada BBM subsidi, dan keempat meminta DPRD untuk menolak kenaikan harga BBM.
“Kami mendesak DPRD Kota Sukabumi untuk menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi secara kelembagaan, dan kami meminta Setwan untuk mencetak perjalanan dinas Ketua Dewan Kota Sukabumi,” tegasnya.
Sementara Ketua DPRD Kota Sukabumi, Kamal Suherman melalui aplikasi video call menyatakan sepakat untuk menolak kenaikan harga BBM seperti yang disuarakan oleh massa aksi. “Ya, tentu kami sepakat apa yang teman-teman mahasiswa suarakan terkait penolakan kenaikan harga BBM. Ya saya sebagai Ketua DPRD Kota Sukabumi pun sepakat untuk menolak itu,” tandasnya.
Reporter : Rizqi Taufiq Hidayat
Redaktur : Surya Adam