SUKABUMI, sukabumizone.com || Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, menggelar Sosialisasi Pemantauan data sidat dan diskusi, dalam upaya untuk pengelolaan sumber daya ikan pada Daerah Aliran Sungai Cibareno, Kamis (29/9/2022).
Kegiatan tersebut turut diikuti oleh Sub Koordinator Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Analis Sumber Daya Ikan Dinas Perikanan Kabupaten
Sukabumi, Penyuluh Perikanan Bantu wilayah Cisolok, Nelayan penangkap ikan di aliran sungai Cibareno dengan total 25 orang.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi Nunung Nurhayati mengatakan, hasil data tangkapan diharapkan dapat menjadi basis data pada Dinas Perikanan untuk melaksanakan pengelolaan perikanan perairan darat khususnya di Sungai Cibareno.
” Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjalin sinergitas antara Pemerintah Daerah (Dinas Perikanan & UPTD PSDA WS
Cisadea Cibareno) bersama masyarakat perikanan, dalam implementasi Fishway disekitar bendung caringin untuk dapat
mendukung dan melestarikan sumber daya ikan lokal di Sungai Cibareno,” kata Nunung, Kamis (29/9).
Ia juga memberikan penjelasan mengenai jenis- jenis ikan lokal yang terdapat di aliran Sungai Cibareno berdasarkan hasil penelitian dan disandingkan dengan kondisi keanekaragaman saat ini.
” Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis ikan yang tertangkap saat ini sudah semakin berkurang dan dikhawatirkan ikan lokal semakin hilang keberadaannya ,” jelasnya.
Sementara itu Kadis Perikanan juga menjelaskan mengenai alat tangkap yang ramah lingkungan seperti (pancing, bubu, jala, anco, sirib) yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai sarana penangkapan ikan, dan juga dijelaskan cara penangkapan ikan yang tidak boleh di aplikasikan karena dapat merusak kelestarian ikan seperti penggunaan
racun dan setrum.
” Pemancing ikan didorong untuk bersama-sama melakukan upaya pelestarian ikan melalui kegiatan restocking (rilis kembali hasil tangkapan yang di peroleh sebanyak minimal 5% dari total hasil tangkapan yang di peroleh, sebelum di rilis ikan dapat di tampung dulu di
wadah penampungan yang aman dari serangan predator dan penyakit,” paparnya.
Nelayan dan pamancing yang hadir diberikan loogbook, kemudian Dinas Perikanan menjelaskan mengenai tata cara pengisian dan pengukuran hasil tangkapannya untuk
di catat di loogbook tersebut dan di laporkan secara berkala kepada Dinas Perikanan.
Adapun dari hasil diskusi terkumpul informasi bahwa masih di temukan Sidat Dewasa yang tertangkap di Muara Sungai Cibareno, dan terdapat pula potensi GE (Glass eel) yang saat ini masih belum memiliki akses pasar.
Dinas Perikanan juga menjelaskan mengenai rencana pembangunan Fishway (jalan laluan ikan) pada bendung Caringin di Sungai Cibareno, Nelayan dan pemancing
yang hadir diberikan informasi mengenai apa itu fishway.
” Tujuan pembangunan dan bagaimana peran masyarakat dalam menjaga kelestarian ikan di kawasan sekitar bendung tersebut, diharapkan dengan pemberian informasi ini dapat meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam kelestarian ikan,” tuturnya.
Di akhir acara, ia berharap pengawasan sumber daya ikan berbasis masyarakat melalui sosialisasi dan pembinaan ini dapat melahirkan kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) di kawasan aliran Sungai Cibareno sebagai ujung tombak pelestarian ikan di Perairan Darat Kabupaten Sukabumi sehingga program ini dapat mencapai tujuan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan sesuai dengan misi (Pembangunan berkelanjutan) SDGs di Indonesia.
” Selain itu, diharapkan loogbook yang sudah diberikan dapat diisi oleh nelayan sebagai bahan pemantauan data Sidat
di kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.
Reporter : Juliansyah
Redaktur : Surya Adam