
SUKABUMI, sukabumizone.com || Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini mengadakan workshop pelayanan peringatan dini bencana longsor dan memberikan fasilitas alat early warning system di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (6/10/2022).
Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Peringatan Dini BNPB, Hesthy Widi A mengatakan, workshop pelayanan peringatan dini merupakan salah satu program prioritas Nasional dari BNPB. Tujuannya untuk memfasilitasi penguatan instrumen alat early warning system serta penguatan respon dari masyarakat.
“Tidak hanya alat saja yang diberikan, namun kami juga memberikan penguatan respon masyarakat agar cepat tanggap jika alat tersebut bekerja,” Hesty kepada sukabumizone.com, Kamis (6/10).
Baca juga: BNPB Sosialisasikan Program Sistem Peringatan Dini Bencana Berbasis Komunitas di Sukabumi
Ia juga menjelaskan, akan ada tiga alat yang dipasang, yaitu extensometer, tiltmeter dan rain gauge. Alat itu merupakan sensor yang bisa digunakan untuk memonitoring tanah longsor dan untuk mengukur parameter-parameter yang mengakibatkan tanah longsor.
“Tentunya dengan kegiatan ini dapat direplikasi oleh BPBD dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, kalaupun tidak ada stimulan alat dari BPBD, minimal ada penguatan respon khususnya di Kabupaten Sukabumi,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Arianja Hasbulwafi memaparkan, dirinya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh BNPB kepada Pemerintah Desa Kertaangsana. Terlebih disaat anggaran terbatas, BNPB peduli dengan memberikan alat deteksi dini longsor.
“Menyikapi hal ini, ke depannya untuk mencoba menindaklanjuti dengan model replika alat yang berbeda namun fungsinya sama. Karena alat yang dari BNPB terbilang sangat mahal dan kami akan terus berkoordinasi agar alat ini dapat dikembangkan oleh BPBD, sehingga alat ini dapat dipergunakan di seluruh wilayah Sukabumi yang rawan bencana,” paparnya.
Baca juga: Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Tanah Longsor di Cidahu
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Kertaangsana Ence Ruswandi, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada BNPB dan jajaran yang telah mengupayakan sosialisasi dan pemberian alat deteksi itu, karena Kertaangsana merupakan wilayah yang cukup rawan longsor.
“Pemberian alat itu bentuknya dihibahkan, untuk selanjutnya kami juga akan mensosialisasikan ketika nanti alat itu dipasang kepada masyarakat Desa Kertaangsana, agar masyarakat tahu betapa pentingnya pecegahan dini pada bencana,” pungkasnya.
Reporter : Juliansyah
Redaktur : Surya Adam




