
PALABUHANRATU, sukabumizone.com || Polres Sukabumi berhasil mengungkap kasus pembacokan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) Pertanian Cibadak, hingga tewas bersimbah darah di Kampung Pasar, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, (8/10/2022) lalu.
Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Dharmawansyah Nawirputra mengatakan, tujuh tersangka telah diamankan polisi, empat di antaranya masih berstatus pelajar. Sementara tiga lainnya berinisial DN, RA dan AN merupakan alumnus sekolah yang sama.
“Modusnya rivalitas antara SMK Teknika Cisaat dengan SMK Pertanian Cibadak, dan dari tiga pelaku ini, pelaku berinisial DN merupakan siswa yang dikeluarkan dari SMK Teknika. Sedangkan RA turut serta menyediakan alat senjata tajam dan untuk AN ikut melakukan penyerangan serta pengejaran, RA dan AN merupakan alumni,” bebernya kepada wartawan (12/10/2022).
Baca juga: Kapolres Sukabumi Beri Bantuan Sembako Kepada Nelayan Palabuhanratu
Dedy memaparkan, kejadian berawal dari para tersangka ingin menghapus tulisan inisial nama sekolah SMK Pertanian. Namun terdapat anak sekolah pertanian yang tengah nongkrong di lokasi kejadian.
Melihat itu, para tersangka langsung menghampiri pelajar yang sedang asik nongkrong tersebut. Tetapi korban bersama teman-temannya langsung berlarian untuk menyelamatkan diri. Sialnya, arah pelarian korban malah terpisah dari kawan-kawannya.
“Korban berhasil ditangkap pelaku DN dan langsung dianiaya atau dibacok menggunakan cerulit di punggung sebelah kanan dekat leher hingga tersungkur. Setelah tersungkur, korban dibacok lagi di bagian perut hingga usus nya keluar,” terangnya.
Baca juga: Satlantas Polres Sukabumi Kota Gencarkan Giat Preventif dan Preemtif Kepolisian
Dari hasil otopsi, diketahui korban meninggal dunia akibat mengalami luka sayatan di dua bagian tubuhnya tersebut.
“Pasal yang disangkakan bagi para tersangka adalah pasal 80 ayat 3 UU perlindungan anak, dengan ancaman kurungan selama 15 tahun penjara,” tukasnya.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Dian Purnomo menambahkan, sebelum peristiwa terjadi, memang sudah ada ajakan untuk melakukan niatan para tersangka di grup WhatsApp atau kepada salah satu pelaku.
“Peran yang terlihat jelas adalah tersangka DN, para pelaku menggunakan sepeda motor tetapi korban tidak lagi di TKP,” tandasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Surya Adam