
PALABUHANRATU, sukabumizone.com || Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengklaim, angka inflasi Kabupaten Sukabumi masih rendah dibandingkan dengan hitungan rata-rata secara nasional maupun tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Kalau nasional kan inflasinya sebesar 5,95 persen, tapi Kabupaten Sukabumi sebetulnya nginduk dengan Kota Sukabumi di angka 5,75 persen. Ini di bawah provinsi, tapi jangan sampai melewati di angka 6 persen,” kata Ade Suryaman, seusai mengikuti Rakor pengendalian inflasi secara virtual bersama menteri dalam negeri di Command Center Setda, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Senin (24/10/2022).
Lanjut dia, berdasarkan rakor tersebut, disampaikan 20 komoditi penting yang sangat berpengaruh terhadap inflasi, mulai dari beras, gula, kedelai, cabai dan lain sebagainya. Serta sektor pokok lainnya seperti BBM, kontrakan dan juga sewa rumah.
Baca juga: BBM Naik, Bupati Bicara Inflasi dan Pemulihan Ekonomi Saat Touring Merdeka Ngabumi
“Oleh karena itu, tim satgas daerah harus melaksanakan pemantauan stok di lapangan, bagaimana kebutuhan pangan bisa terkendali,” tuturnya.
Ade menyebut, kenaikan harga BBM sangat berpengaruh terhadap angka inflasi di Kabupaten Sukabumi. Namun menurutnya, dengan terkendalinya stok beras dan yang lainnya diharapkan mampu menahan laju inflasi.
“Makanya kita nanti ada di satgas, kita utamakan satgas dari dinas terkait. Terutama dinas pertanian, ketahanan pangan, perdagangan dan industri, kita rapatkan ulang karena akan dievaluasi setiap Minggunya,” tandasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Surya Adam