
PALABUHANRATU, sukabumizone.com || Dinas Pariwasata (Dispar) Kabupaten Sukabumi menyebut, 30 pemerintah desa (Pemdes) di dapil satu telah menyodorkan hasil kajian potensi wisata desa di wilayahnya.
Agenda tersebut merupakan output kegiatan lanjutan dari program Wisata Desa yang pelaksanaan awalnya telah dilaksanakan pada beberapa waktu lalu.
“Dari 30 desa ini, semuanya masih bingung untuk mencari keunikan apa di desa masing-masing. Tapi sudah ada yang mengerucut seperti Desa Cicadas ada kampung adat dan Desa Cimaja memiliki tempat surfing, nantinya akan kita angkat jadi desa wisata,” kata Subkor Destinasi Baru Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Riki Agus Ramdan, Rabu (07/12/2022).

Baca juga: Ajak Kades Jadi Agen, Dispar Targetkan Cetak Desa Wisata Baru di Sukabumi
Selain itu, lanjut Riki. Dispar juga terus memperdalam pemahaman perbedaan definisi antara destinasi dengan desa wisata, supaya peserta program dapat memaksimalkan hasil kajian.
Menurutnya, pada 2023 nanti, Dispar bakal menghilangkan agenda konsolidasi dan diganti melakukan survey lapangan langsung. Dengan begitu potensi akan terlihat dan dapat diukur.
“Karena keliatan lebih enak interview langsung sambil liat potensi seperti apa, jadi tidak hanya sebatas punya curug atau lokasi pemandangan indah kemudian bikin destinasi, tidak seperti itu. Karena yang ditakutkan hanya membangun tapi kemudian tidak berjalan,” papar dia.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa poin dalam konsep desa wisata. Bukan terpaku hanya pada pengajuan pengembangan destinasi semata. Namun ada klasifikasi tertentu menjadi target program.
“Anggarannya sendiri ke depan tidak hanya dari APBD, namun bisa datang dari provinsi atau pusat, seperti Desa Wisata Hanjeli yang mendapatkan bantuan dari Bank Indonesia setelah mereka sukses mengembangkan desa wisata,” pungkasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Surya Adam





