
SUKABUMI KOTA, sukabumizone.com ||
UOBK RSUD R Syamsudin SH, gelar seminar peringati Hari Gizi Nasional di acara Talkswow Bunut Menyapa dengan tema “Pentingnya Konsumsi Protein untuk Pencegahan Stunting dari Masa Kehamilan Dan Menyusui,” Rabu (25/01/2023).
Kegiatan ini di isi oleh Damelia Lestari, dan Desca Arum, sebagai ahli Gizi RSUD R Syamsudin SH, dan dr. Diny Angrayni sebagai host.
Damelia mengatakan, hari ini pemerintah dan dinkes sedang gencar – gencarnya melakukan gerakan sosial untuk penurunan stunting secara serentak.
“Prevalensi stunting menurut riskesdes 2013, itu mencapai 37, 2%, sedangkan di 2018 sampai 2022 ada penurunan menjadi 30,8% yang nantinya ditargetkan di 2023 itu bisa turun mencapai 14 % ,” kata Damelia kepada www.sukabumizone.com, Rabu (25/01).
Sambung Damelia, stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak seperti, bertumbuh pendek jauh pada usia normal yang diakibatkan kurangnya asupan gizi ibu dimasa kehamilan.
Sehingga lanjut Damelia, teramat penting dalam mendorong penurunan stunting gizi pada anak dimulai dari fase kehamilan sampai melahirkan.
” Jadi alangkah baiknya fase pencegahan itu bukan saat pas anak lahir tapi bisa pas lagi masa hamil,” ujarnya.
Sehingga kenapa masa kehamilan itu, memerlukan 1000 Hpk sebagai sarana protein dan tempat nutrisi yang cukup untuk anak.
Sementara Desca Arum menambahakan, kadar protein yang dibutuhkan tubuh cukup besar yakni, 15 % dikarenakan protein sangat penting pada sel tubuh seperti, pembentukan antibody, membuat cadangan energi, menyusun jaringan tubuh, hemoglobin, flasma darah, enzim, hormon, dan pembentukan zat asam pada tubuh.
“Sangat dianjurkan untuk kebutuhan kalori ibu hamil itu sekitar 400 sampai 2400 kalori dan 15 – 45 gram protein pada setiap harinya,” tandasnya.
Tutur Desca, selain itu perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan tubuh pada ibu yang sedang hamil.
” Tentunya ibu hamil makananya diusahakan jangan kebanyakan digoreng alangkah baiknya dikukus, ditumis dan direbus. Karena, dikhawatirkan terdapat lemak jahat pada makanan yang digoreng,” jelasnya.
Menurutnya, kekurangan protein dan gizi pada ibu dapat menyebabkan bayi beresiko berat badan rendah ( BBR), pembentukan otot bayi yang kurang maksimal, antiboy kurang kuat yang menimbulkan bayi mudah terserang penyakit.
“Sehingga, mari kita sama – sama cegah terjadinya stunting akibat kurangnya protein dan gizi pada anak dengan menjaga pola makan, dan kesehatan dengan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang,” pungkasnya.
Reporter : M Irsandi
Redaktur : Surya Adam