
“Nah jadi nilai keselurahannya Rp400 juta, itu dari rekan-rekan kita, sedangkan nilai anggaran pekerjaan besar sekali sebesar 13 miliyar. Yang jadi pertanyaan anggarannya dikemanakan, sehingga kami belum dibayar,” tandasnya.
Ia berharap, dirinya bersama rekan lainnya mendapat solusi dan kejelasan mengenai kerugian tersebut. Ia meminta kepada dinas terkait untuk menjembatani dengan cara mediasi bersama PT yang bersangkutan.
“Kita juga sudah mendatangi ke balai Provinsi Jawa Barat, namu pimpinan Satkernya susah ditemui dan sampai saat ini belum ada tanggapan, lalu kami jalan terakhir ini eksekusi lahan supaya ada respon,” pungkasnya.
Reporter : M. Irsandi
Redaktur : Surya Adam