CIKEMBAR, sukabumizone.com || Ketua Federasi Serikat Buruh Kimia, Industri umum, Farmasi dan Kesehatan, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSB KIKES KSBSI) Sukabumi Raya, Nendar Supriyatna mempertanyakan data laporan alokasi Corporate Social Responsibility (CSR) tingkat kabupaten.
Pria yang juga sebagai anggota Lembaga Kerja Sama Tripartit (LKS Tripartit) Kabupaten Sukabumi ini juga menyindir Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi yang merencanakan audiensi ke salah satu perusahaan yang berada di wilayah utara Sukabumi.
“Justru di tengah kondisi banyaknya persoalan lain yang dihadapi masyarakat, khususnya kaum buruh seperti gelombang PHK akibat dari dampak ekonomi global, ada juga ribuan yang yang di rumahkan tanpa adanya kejelasan upah, angka pengangguran yang kian tinggi, ini malah sibuk ngorek-ngorek pabrik urusan laporan CSR,” kata Nendar kepada sukabumizone.com, Selasa (11/7/2023).
Menurutnya, memang hal itu tidak ada salahnya, akan tetapi cobalah DPRD undang anggota LKS Tripartit, tanya bagaimana kondisi para buruh dan kondisi pabrik saat ini. Kemudian coba informasikan berapa pertahun Sukabumi mendapatkan dana CSR dan dialokasikan ke mana.
“Jangan terlihat dan terkesan seperti mencari laporan ke pabrik-pabrik ribut, tapi mayoritas masyarakat gak tahu total CSR di Kabupaten Sukabumi dan alokasinya ke mana. Terlebih tahun ini memasuki tahun politik. Ingat, tanpa buruh dan tanpa pabrik, CSR itu tidak ada,” tandasnya.
Reporter : Ruslan AG
Redaktur : Surya Adam