
SUKABUMI KOTA, sukabumizone.com || Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Linggabuana PGRI (Unlip) Sukabumi, Adi Rizki mengomentari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 65/PUU-XXI/2023. Di mana dalam putusan itu memperbolehkan adanya aktivitas peserta pemilu berkampanye di fasilitas pemerintah serta dalam lembaga pendidikan sepanjang tidak menggunakan atribut kampanye.
Adi Rizki mengatakan terkait putusan tersebut jika dilihat dari sisi positif bisa menjadi ajang mahasiswa untuk menguji kualitas calon para pemimpin yang akan datang.
“Ini menjadi sebuah momentum dan angin segar jika kaum mahasiswa bisa melihat kualitas calon pemimpin negeri seperti apa. Tapi ini juga harus ideal jika kampus mengundang calon tertentu, idealnya bisa mengundang semua dan tidak memanfaatkan untuk kepentingan tertentu,” ungkapnya saat diwawancara sukabumizone.com, Rabu (23/8/2023).
Namun demikian, Adi menilai dalam putusan tersebut merasa ada hal yang janggal. Sebab frasa pendidikan (sekolah dan kampus) tidak dikatakan secara detail dan komprehensif. Aturan tersebut kata dia, harus dibuat detail agar tidak menimbulkan pemikiran yang multitafsir.
“Diharapkan dan didorong agar aturan tersebut tidak ambigu, karena ruang lingkup pendidikan tidak semuanya sudah mempunyai hak pilih apalagi kalangan SMA ke bawah. Kalau BEM UI kuliti calon presiden, kalau BEM Unlip siap kuliti calon pejabat milenial di Sukabumi,” ucapnya.
Sementara Presma STKIP Bina Mutiara, Fikri Padilah menganggap bahwa putusan MK tersebut membuat dirinya merasa waswas, sebab hal tersebut berpotensi adanya intrik-intrik kapitalisasi pendidikan di dalamnya.
“Tempat pendidikan seharusnya menjadi ruang netral untuk kepentingan publik. Dengan kata lain bukan dipakai untuk kepentingan elektoral tertentu. Namun jika di ranah mahasiswa itu mungkin ideal, sebab jika lembaga pendidikan lain dikhawatirkan adanya kepentingan tertentu itu yang dikhawatirkan. sedangkan dalam diksinya masih terkesan ambigu itu yang membuat miris,” terangnya.
Sebab itu, dirinya juga mengatakan bahwa siap untuk menguji ide dan gagasan calon pemimpin khususnya di wilayah Sukabumi.
“Soal banyaknya tantangan untuk debat Bacapres di kampus-kampus lain, kita di daerah juga siap untuk menguliti Cawalkot dan juga Cawabup di Sukabumi,” pungkasnya.
Reporter : M. Irsandi
Redaktur : Surya Adam





