Seorang Tokoh Pemuda Asep Setiawan menjelaskan, laporan atas kejadian pemaksan dari pihak perusahaan dinilai telah meresahkan warga.” Untuk itu, kami langsung berkoordinasi dengan warga sekitar didampingi Tokoh Masyarakat untuk berdiskusi bersama pihak perusahaan,” jelasnya.
Lanjut Asep, di luar prediksi ternyata warga berbondong berdatangan cukup banyak hingga memadati kantor perusahaan tersebut.
” Saat itu, kami hanya mau menanyakan kebenaran dari adanya kabar pemaksaan dari pihak perusahaan. Namun, warga berdatangan cukup banyak sehingga kami tidak dapat berbuat apa-apa. Warga dengan tegas menuntut pihak perusahaan untuk angkat kaki dari Desa Cijulang,” tandasnya.
Bahkan, warga tetap tidak mengijinkan perusahaan itu berdiri di Jampangtengah.
” Pihak perusahaan pun membuat pernyataan, untuk angkat kaki dari Desa Cijulang dengan batas waktu tiga hari sejak dibuatnya pernyataan tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Salah Seorang Penanggungjawab dari pihak PT Jampang Farm, Buyung menuturkan, perusahaan ini bergerak di bidang ternak non unggas yakni, Peternakan Domba, Kambing dan Sapi. Pihaknya meminta ijin dari warga secara bertahap sesuai aturan pemerintah.
“Perlu diketahui, kami di sini hanya membuat perusahaan peternakan atas petunjuk dari pihak pemerintah daerah,” singkatnya.
Reporter : Hafid Khoiri
Redaktur: Surya Adam